BNPB : 253 Jiwa di Lereng Merapi Mengungsi

- Kamis, 10 Maret 2022 | 11:39 WIB
Petugas mengevakuasi warga saat terjadi guguran awan panas Gunung Merapi. (SMSolo/dok)
Petugas mengevakuasi warga saat terjadi guguran awan panas Gunung Merapi. (SMSolo/dok)

JAKARTA, suaramerdeka-solo.com – Pusat Data dan Informasi BNPB menyatakan, 253 warga di lereng Gunung Merapi mengungsi ke tempat yang aman, dampak dari merilis, luncuran awan panas guguran.

Pengungsi terdiri atas 60 warga Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan 193 warga Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.

BPBD Klaten dan BPBD Sleman telah melakukan pendampingan dan memberikan bantuan logistik kepada pengungsi.

Baca Juga: Pencuri Kayu Hutan Wonogiri Ditangkap Polisi, Nyaris Gondol 17 Batang Kayu Sonokeling

Awan panas gugur juga memicu hujan abu di beberapa wilayah. Seperti di Pos Pengamatan Gunung Api Babadan, Desa Tlogolele, Desa Ketep, Desa Jati, Desa Soronalan dan Desa Gantang di Kecamatan Sawangan, Desa Paten, Desa Sengi dan Desa Krinjing di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Kemudian juga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
BPBD Klaten, BPBD Kabupaten Magelang dan BPBD Sleman telah berkoordinasi dengan BPPTKG dan lintas instansi terkait guna melakukan kaji cepat, monitoring lanjutan serta mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar lereng Merapi.

Baca Juga: Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali Diguyur Hujan Abu. Dampak Awan Panas Merapi

"BPBD meminta warga lereng Merapi agar menjauh dari zona bahaya 5 km. Warga juga diminta berkumpul di titik kumpul untuk memudahkan tim dalam melakukan pertolongan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul Muhari, Plt Kepal aPusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Saat ini, Gunung Merapi berstatus SIAGA Level III sejak tanggal 5 November 2020. Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca Juga: Densus 88 Dikabarkan Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo

Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas ditunjukkan luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 5 km ke arah tenggara, Rabu (9/3) sejak pukul 23.18 WIB. Lava pijar terpantau sebanyak 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat waktu terjadinya APG yakni pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44 dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.

APG kembali terjadi dengan jarak luncur 2 km, Kamis (10/3/22) pukul 00.22, 01.00, 01.22, 01.35, 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik. BPPTKG menyatakan pada pukul 01.30 aktivitas Merapi telah melandai.**

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X