SOlO, suaramerdeka-solo.com - Isu mengenai jabatan presiden 3 periode masih terus menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Terkait dengan hal itu Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan dalam podcast YouTube Dedy Corbuzier, 11 Maret 2022. Luhut mengaku sudah capek dan ingin mengurus istri.
"Kalau pak Jokowi 3 periode, Opung berhenti? tanya Deddy Corbuizer pada Luhut.
Baca Juga: Kabupaten Rembang Diguncang Bencana Tanah Longsor
"2024 itu kalau Tuhan kasih semua baik-baik saya sudah 77 tahun. Sayapun kalau diminta jadi penasehat saja, tapi kalau jadi begini lagi sudah cukup. Kita tahu dirilah," kata Luhut.
Capek?
"Capek juga ngurus republik ini. Orang pikir gampang? Gampang kalau lu ngomong sendiri gampang tapi kalau nyatukan, seperti kemarin ini buat Simbara ini."
Baca Juga: Dianggarkan Rp 800 Juta untuk Penyiapan Lahan Pemindahan PKL Rawa Jombor
"Saya ga mau lagi 2024, saya mau ngurusi bini saya aja. Kalo anak-anak saya sudah setlle, di rumah tinggal berdua, emangnya apa? mau karir apalagi?" tanya Luhut.
Namun Deddy mengatakan, menurut orang-orang yang tidak setuju biasanya orang yang sudah berkuasa tidak mau turun.
"Iya mau dibawa ke diri dia. Kan tidak semua orang sama dengan diri dia," Luhut menimpali.
Baca Juga: Polisi Masih Buru Pemilik Binomo, Diduga Berada di Indonesia
Namun demikian, Luhut menilai wacana mengenai presiden 3 periode tersebut tidak masalah karena bagian dari demokrasi.
Menurut Luhut, kalau memang suara itu membesar (3 periode) tergantung dari perwakilan rakyat untuk menanggapi.
"Pak Jokowi urusannya apa? Wong beliau sudah tegas menyatakan taat konstitusi. Konstitusinya sekarang dua periode, ya beliau taat itu," ujar Luhut.
Artikel Terkait
Teroris yang Ditembak Densus 88 di Sukoharjo, Disebut-sebut Penanggung Jawab Hilal Amar Society
Bamsoet Pernah Tanya Duit Doni Salmanan dari Mana dan Sarankan Anak Muda Ikuti Jejak Doni Salmanan
Erupsi Lagi, Klaten Siapkan 3 Shelter untuk Tampung Pengungsi Merapi
Dies Natalis ke -46, UNS Diharapkan Perbanyak Kontribusi pada Masyarakat
Pembacokan Kiai di Indramayu Disebut karena Beda Paham