Kasus Binomo Indra Kenz, Polisi Ringkus Brian Edgar dan Tetapkan Jadi Tersangka

JAKARTA, suaramerdeka-solo.com – Kasus penipuan investasi melalui aplikasi Binomo, terus berkembang.

Setelah Indra Kesuma alias Indra Kenz menjadi tersangka, kini polisi meringkus Brian Edgar Nababan dan menetapkannya sebagai tersangka baru kasus itu.

Menurut Direktur Tinda Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan, Brian telah ditahan sejak 1 Aprill 2022 untuk hari ke depan.

Baca Juga: Jejak Pemilik Binomo Terendus. PPATK Sebut Pemilik Binomo di Kepulauan Karibia

‘’Penyidik telah melakukan penyitaan dari tersangka berupa satu buah laptop,’’ kata Whisnu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (3/4/2022).

Dijelaskannya, Brian Edgar merupakan manager development aplikasi Binomo sejak 2019. Dia mendapat keuntungan dari sistem bagi hasil.

Salah satu tugas manajer di aplikasi itu adalah menawarkan pekerjaan afiliator kepada influencer atau orang-orang berpengaruh di media sosial.

Baca Juga: Rudy Salim akan Diperiksa terkait Kasus Binomo Indra Kenz

Semula Brian Edgar berkerja di Perusahaan Rusia 404 Group, yang memiliki kerja sama dengan Binomo. Kemungkinan dia tertarik masuk ke perusahaan itu karena punya latar belakang pendidikan, pernah kuliah di Rusia pada 2014.

Pada awalnya, Brian Edgar diterima sebagai customer support platform Binomo. Tugasnya menerima komplain dari para pemain Binomo, terutama yang berasal dari Indonesia.

Whisnu mengungkapkan, pada Februari 2021, Brian Edgar pernah mengirimkan uang kepada Indra Kenz senilai Rp 120 juga.

Baca Juga: Bareskrim Endus Aset Indra Kenz di Luar Negeri Senilai Rp58 Miliar dalam Bentuk Kripto

Polisi akan menjerat Brian Edgar dengan UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta UU No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan KUHP.*

Sumber: PMJNews