Eksekutor Penembak Pegawai Dishub Makassar, Anggota Polisi

MAKASSAR, suaramerdeka-solo.com - Polrestabes Makassar menyebut bahwa eksekutor penmebakan pegawai Dishub Najamuddin Sewang merupakan anggota anggota Polri.

Hla itu diungkapkan, oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto dalam pers rilis di Makassar, senin (18/4).

Kapolrestabes mengatakan, pengungkapan kasus penembakan itu berawal dari penangkapan oleh eksekutor penembakan berinisial SL.

Baca Juga: Diduga Terkait Penembakan Pegawai Dishub, Kasatpol PP Makassar Diamankan

Meski mengakui berprofesi sebagai anggota Polri, ia enggan merinci di mana tempat SL bertugas dan berapa lama menjadi seorang Bhayangkara.

"Sesuai instruksi pimpinan, tidak ada yang kebal hukum dan proses tegas semua yang terlibat," ujarnya dikutip dari Antara.

"Yang pasti kita tidak pandang bulu, kita profesional dalam menangani setiap perkara. Meski seorang polisi jika terlibat pidana, maka tetap akan berhadapan hukum," imbuh Kapolrestabes.

Baca Juga: Berkas Perkara Investasi Bodong Doni Salmanan Dilimpahkan ke Kejaksaan Agung

Menurut Kombes Pol Budhi Haryanto, keinginan SL membantu Iqbal Asnan yang tidak lain adalah Kasatpol PP Makassar untuk menyukseskan misinya melenyapkan korban Najamuddin Sewang karena ikut merasakan sakit.

"Kalau SL ini tidak meminta bayaran dia sama-sama satu kampung dengan MIA. SL merasa ikut sakit ketika MIA disakiti," terangnya.

Dalam perkara itu, polisi telah menetapkan lima orang tersangka yang masing-masing berinisial MIA (Kasatpol PP Makassar), SU, CA, AS, dan SL.

Baca Juga: 635 Personel Diterjunkan untuk Pengamanan Arus Mudik-Arus Balik di Karanganyar

MIA atau Iqbal Asnan sendiri bertindak sebagai otak dari pembunuhan dibantu empat orang lainnya sebagai perencana dan eksekutor.

Untuk diketahui, pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang ditembak hingga tewas pada pukul 10.00 WITA di Jalan Danau Tanjung Bunga, Minggu (3/4), usai mengatur lalu lintas di Jalan Metro Tanjung Bunga.

Hasil otopsi, tim dokter kepolisian RS Bhayangkara berhasil mengangkat proyektil yang bersarang di dalam paru-paru korban yang juga sebagai penyebab kematian karena paru-paru bocor akibat tertembus peluru. **