PALEMBANG, suaramerdeka-solo.com – Pernah mendengar cerita tentang ‘’kapal hantu’’? Tiga polisi yang bertugas di Ditpolairud Polda Sumatera Selatan (Sumsel), mengalami peristiwa itu.
Bahkan ketiganya, Bripka Nandi J Wasiso, Bripka Nandi dan Bripka Romi, bergulat di atas ‘’kapal hantu’’.
Namun ‘’kapal hantu’’ yang dimaksud bukan merupakan kapal setan yang berkembang seperti dalam cerita-cerita mistis di perairan belahan dunia.
Baca Juga: Ditpolair Polda Jateng Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster, Seorang Jadi Tersangka
Kapal tersebut disebut ‘’kapal hantu’’ karena mempunyai empat mesin berkekuatan total 800 PK. Kecepatannya luar biasa, sehingga bisa menempuh perjalanan jauh di lautan dengan speed tinggi sampai 100 km per jam.
Cerita pergulatan tiga polisi tersebut berawal dari operasi perairan yang dipimpin Kapten Kapal Ditpolairud Polda Sumsel Bripka Nandi J Wasiso di perairan sri Menanti, Tanjung Sereh Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin, Jumat (29/4/2022) malam.
Menurut Direktur Ditpolairud Polda Sumsel Kombes Pol Widodo, Minggu (1/5/2022), operasi itu bertarget penyergapan pelaku dugaan penyelundupan benih lobser di wilayah tersebut.
Baca Juga: Penyelundupan Narkoba di Lapas Wonogiri Digagalkan. Sate Lontong Lauknya Sabu?
‘’Tiga anggota saya itu melompat ke ‘kapal hantu’ yang dikendarai pelaku untuk menangkap mereka, kemudian pengemudi tancap gas kencang mau membawa kabur anggota saya,’’ kata dia, dilansir dari Antara.
Tujuh tersangka pelaku mengeroyok tiga anggotanya. Tembakan peringatan tak diindahkan. Bahkan seorang pelaku berusaha menyerang menggunakan parang.
Menurut Bripka Nandi J Wasiso, dirinya bersama dua rekannya dipukuli di atas kapal yang dilajukan para tersangka dengan kecepatan sekitar 40 mil per jam, sejauh lebih kurang satu kilometer.
‘’Malam itu sangat minim cahaya, hanya ada penerangan senter. Saya jatuh bangun dipukul dan ditendang hingga paha memar.
Baca Juga: Satu Ton Sabu Jaringan Iran Digagalkan. Diangkut Kapal Ikan, Disembunyikan dalam Perahu Nelayan
‘’Saya beri tembakan peringatan, namun tetap tidak digubris pelaku, hingga akhirnya saya terpaksa menembak mengenai dua pelaku, lalu saya berhasil mengambil alih kemudi ‘kapal hantu’ itu,’’ tuturnya.
Setelah pergulatan di tengah perairan tersebut, ketiga polisi bisa menguasai ‘’kapal hantu’’ dan mengamankan enam dari tujuh pelaku.
Artikel Terkait
Pemudik Meninggal Dunia dalam Bus di SPBU Sebelah Terminal Klaten
Tahanan KPK Diberi Kesempatan Merayakan Idul Fitri 1443 H Bersama Keluarga, Tapi…
Idul Fitri 1443 H, 168 Narapidana Lapas Klaten Mendapat Remisi
Kasus Keracunan Massal di Solo, Polisi: Korban Meninggal Tidak Ikut Bukber Tetapi Menyantap Hidangan
Salat Id Bareng Keluarga di Halaman Balai Kota, Gibran: Lebaran Tahun Ini Berbeda