Hilang Kontak Selama 8 Tahun dengan Keluarga, Seorang ART asal Aceh Dianiaya Majikannya di Malaysia

- Selasa, 31 Mei 2022 | 20:45 WIB
Ilustrasi penyiksaan ART oleh majikannya di Malaysia. (Pixabay)
Ilustrasi penyiksaan ART oleh majikannya di Malaysia. (Pixabay)

BANDA ACEH, suaramerdeka-solo.com - Seorang asisten rumah tangga di Malaysia asal asal Aceh Tamiang, Lili Herawati (24) mengalami penyiksaan yang diduga dilakukan oleh majikannya.

Pekerja migran Indonesia (PMI) mengalami penyiksaan selama delapan tahun bekerja disana.

"Hilang kontak dengan keluarga selama delapan tahun, karena disekap dan disiksa oleh majikannya," kata Anggota DPR Aceh sekaligus penghubung keluarga korban, Asrizal Asnawi, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Tekan Pelanggar Lalulintas, Satlantas tak Hanya Andalkan ETLE Statis

Saat ini, kata Asrizal, perempuan asal Desa Blang Kandis, Kecamatan Babo itu sudah diamankan oleh masyarakat Aceh di Malaysia bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.

Terkait dengan kasus ini, Asrizal mengaku pertama kali diketahui setelah ada informasi dari masyarakat Aceh di Malaysia.

"Alhamdulillah berhasil ditemukan, hingga akhirnya kami semua bisa bertemu dan berkomunikasi via video call WhatsApp," katanya.

Baca Juga: Kasus Sapi Suspek PMK di Boyolali Meluas. Total Ada 458 Ternak

Asrizal menerangkan, Lili berangkat ke Malaysia pada 2014 saat ia masih berusia 16 tahun bersama seorang agen TKW asal kabupaten setempat.

Sampai di sana Lili dipekerjakan di sebuah rumah milik keluarga FZ dan MF, dengan upah yang dijanjikan sebesar 700 ringgit Malaysia per bulan.

Saat awal bekerja, Lili masih bisa berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia, namun tahun berikutnya hubungan mereka terputus lantaran korban disekap majikan.

Baca Juga: Polres Klaten Identifikasi Kebakaran Balai Desa Gondangan, Kerugian Ditaksir Rp 200 Juta

"Yang suka memukul majikan perempuan, terakhir gara-gara baju dipukul bagian kepala hingga mata lebam, telinga keduanya sakit dan pipi memar," ujar politikus asal Aceh Tamiang itu.

Asrizal menyampaikan, selaku penghubung dirinya segera memfasilitasi ibu korban ke Malaysia untuk bertemu anaknya itu, serta melakukan upaya pemulangan ke kampung halaman.

Baca Juga: Seperti Apa Rasanya Berjalan di Atas Jembatan Kaca di Ketinggian 150 Meter?

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X