Bocah SD Meninggal Pasca Direkam Setubuhi Kucing, Alami Tifoid

- Jumat, 22 Juli 2022 | 12:19 WIB
Ilustrasi bocah SD di Tasikmalaya meninggal akibat di bully temannya, dipaksa setubuhi kucing. (SMSolo/dok)
Ilustrasi bocah SD di Tasikmalaya meninggal akibat di bully temannya, dipaksa setubuhi kucing. (SMSolo/dok)

TASIKMALAYA, suaramerdeka-solo.com – Meninggalnya PH (11) siswa Kelas VI SD setelah dipaksa teman-temannya menyetubuhi kucing sambil direkam, masih menjadi berita hangat.

Bocah itu mengalami depresi berat karena videonya disebarluaskan, hingga akhirnya tidak mau makan dan minum hingga akhirnya meninggal dunia di RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC), Sabtu 16 Juli 2022.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD SMC, Adi Widodo mengatakan bocah malang itu sudah dalam kondisi penurunan kesadaran saat dibawa ke RSUD Singaparna.

Baca Juga: Razia di Rutan Solo, Polisi Temukan Benda Mencurigakan yang Isinya Cukup Mengejutkan

Menurut keterangan orang tua korban, PH sudah tidak sadarkan diri sehari sebelum dibawa ke rumah sakit.

"Dari keterangan orang tuanya, anaknya itu satu hari sebelum dibawa ke sini (RSUD Singaparna) sudah tidak sadarkan diri,’’ kata dr Adi Widodo di ruangannya, Kamis 21 Juli 2022 seperti dilansir pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Kebo Bule Keturunan Kiai Slamet Keraton Solo Mati Jelang Kirab Malam 1 Sura, Pertanda Apa?  

Korban juga sudah mengalami sakit selama satu minggu di rumahnya, sehingga saat datang ke rumah sakit kondisinya sudah demam dan sangat lemah.

Adi Widodo mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter, PH mengalami komplikasi tifoid yang menyerang ke otak. Komplikasi tifoid bisa menyebabkan gangguan kesadaran seperti yang dialami korban.

Baca Juga: Pilot Sakit. Pesawat Citylink Tujuan Surabaya-Ujung Pandang Mendarat Darurat. Begitu Mendarat Pilot Meninggal

"Apabila terjadi gangguan kejiwaan otomatis, maka akan akan menurunkan daya tahan tubuh seseorang. Ditambah lagi, tidak masuknya makanan maka akan bertambah penyakit yang masuk,’’ ujar Adi Widodo.

Sementara itu, situs resmi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menjelaskan bahwa tifoid memiliki beberapa gejala, antara lain penderita akan mengalami gangguan kesadaran, kebanyakan berupa penurunan kesadaran ringan.

"Bila klinis berat, tak jarang penderita sampai somnolen dan koma atau dengan gejala-gejala psychosis (Organic Brain Syndrome),’’ tulis situs PERSI.

Baca Juga: Seolah Hilang Ditelan Bumi, Sosok Bharada E Tak Pernah Muncul ke Publik, Kemana?

Selain itu, penderita tifoid juga bisa mengalami gejala lain seperti demam, gangguan saluran pencernaan, dan hepatosplenomegali atau hati semakin membesar.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X