Korban Kerusuhan Suporter di Yogyakarta Meninggal Dunia

- Rabu, 3 Agustus 2022 | 16:26 WIB
Rumah duka korban kerusuhan suporter di Yogyakarta 25 Juli lalu berjejer karangan bunga.  (SMSolo/ist)
Rumah duka korban kerusuhan suporter di Yogyakarta 25 Juli lalu berjejer karangan bunga. (SMSolo/ist)

SLEMAN, suaramerdeka-solo.com - Korban kerusuhan suporter yang terjadi pada Senin 25 Juli 2022 lalu di Yogyakarta, meninggal dunia.

Saat itu kericuhan terjadi saat rombongan suporter dari Solo hendak menuju ke Magelang untuk menyaksikan pertandingan antara Persis Solo melawan Dewa United di Stadion Moch Soebroto.

Korban adalah salah satu suporter PSS Sleman atas nama Tri Fajar Firmansyah.
Tri Fajar meninggal dunia pada Selasa, 2 Agustus 2022 sekitar pukul 14.00 WIB di RSPAU Hardjolukito.

Baca Juga: Kericuhan Pecah di Yogyakarta Siang Ini. Diduga Suporter Bola

Fajar diketahui merupakan suporter PSS yang tergabung dalam Brigata Curva Sud (BCS) dari komunitas BTCY. Ia merupakan seorang tukang parkir di kawasan Babarsari, Depok, Sleman.

Keributan terjadi di beberapa lokasi, mulai dari Tugu Pal Putih Yogyakarta, Jalan Affandi Gejayan Sleman, serta kawasan Jombor, Mlati, Sleman.

Baca Juga: Kerusuhan di Yogyakarta, Gibran Minta Maaf pada Warga Jogja dan Siap Tanggungjawab

Fajar yang saat itu tengah bersama temannya, diduga menjadi korban salah sasaran. Ia dikeroyok sejumlah orang dengan benda tumpul hingga mengalami luka di bagian kepala dan kritis.

Terkait dengan kematian Fajar, Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo meminta jajaran kepolisian untuk mengusut tuntas.

Baca Juga: Ironis, Kades Peraih Penghargaan KPK Ditahan Kejaksaan Bekasi

"Kami sangat prihatin dengan peristiwa yang menimbulkan korban ini dan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Sepakbola itu ada salah satunya untuk membangun persatuan, bukan saling menghancurkan," kata Kustini saat mengunjungi rumah duka di Sleman, Rabu.

Menurut dia, seluruh suporter adalah saudara, terlepas adanya perbedaan klub yang didukung. Pihaknya berharap tidak ada kejadian serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Suspek Cacar Monyet Muncul Di Jawa Tengah, Ganjar Minta Masyarakat Tidak Panik

"Jangan ada korban lagi, saya minta ini yang terakhir, jangan ada lagi. Kita semua adalah saudara yang seharusnya saling mendukung dan menyayangi. Bukan memusuhi," katanya.

Di satu sisi pihaknya meminta semua pihak bersabar menunggu proses penyelidikan dari aparat.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X