BANTUL, suaramerdeka-solo.com - Seorang siswi di SMAN 1 Banguntapan diduga dipaksa memakai jilbab. Kasus tersebut mendapat perhatian dari Ombudsman.
Kasus itu berawal dari seorang siswi baru kelas X SMAN 1 Banguntapan, Kabupaten Bantul yang menangis di kamar mandi sekolah selama satu jam pada Selasa (19/7).
Tim Ombudsman DIY yang saat itu tengah melakukan pemantauan PPDB di sekolah setempat menerima informasi itu kemudian langsung meminta penjelasan kepada kepala sekolah.
"Kepala sekolah mengundang guru BK-nya kemudian terkonfirmasi betul ada siswa yang menangis di toilet sekolah selama satu jam, tetapi kondisinya sudah proses menenangkan diri di UKS," kata Kepala ORI Perwakilan DIY-Jateng Budhi Masturi dilansir dari Antara.
Saat itu oleh pihak sekolah disampaikan, siswi tersebut sedang mengalami masalah keluarga.
Berikutnya pada Rabu (20/7) pagi, Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) bersama orang tua siswi itu melaporkan bahwa salah seorang siswi Muslim kelas X SMAN 1 Banguntapan Bantul, DIY mengalami depresi berat karena dipaksa mengenakan jilbab saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Baca Juga: Usai Ditetapkan sebagai Tersangka, Bharada E Ditahan di Rutan Bareskrim
Siswi itu juga dilaporkan sempat mengurung diri di kamar kediamannya dan enggan berbicara dengan orang tuanya.
"Jadi pada Rabu pagi itulah orang tuanya melaporkan. Karena ada komunikasi (BK) lewat WA yang mengindikasikan ada kaitannya dengan pemakaian atau pemanggilan BK (terhadap siswi) itu," ujar Budhi.
Artikel Terkait
Awas! Jangan Bawa Kayu Nangka dan Bambu Keluar Dukuh Sidotopo
Pengacara Brigadir J Minta Petir Diperiksa, Mahfud MD: Logika Publik Cerdas
Suspek Cacar Monyet Muncul Di Jawa Tengah, Ganjar Minta Masyarakat Tidak Panik
Cabuli Anak di Bawah Umur, Penjaga Perpustakaan SMPN 6 Bekasi Terancam 15 Tahun Penjara
Tangga Patah, Tukang Batu di Klaten Jatuh dari Pohon Kelapa Setinggi 7 Meter
Polisi Sebut Dana Rp10 Miliar dari Yayasan ACT ke Koperasi Syariah 212 Untuk Pembayaran Utang