Ini di Sragen, Komunitas Bakul Jamu Gendong Upacara HUT Ke 77 Kemerdekaan RI

- Kamis, 18 Agustus 2022 | 05:47 WIB
Para bakul jamu gendong binaan Komunitas Empu melaksanakan upacara bendera memperingati HUT Ke 77 Kemerdekaan RI di Jurangjero, Karangmalang, Sragen, Rabu (17/8/2022).  (SMSolo/Basuni Hariwoto )
Para bakul jamu gendong binaan Komunitas Empu melaksanakan upacara bendera memperingati HUT Ke 77 Kemerdekaan RI di Jurangjero, Karangmalang, Sragen, Rabu (17/8/2022). (SMSolo/Basuni Hariwoto )

SRAGEN, suaramerdeka-solo.com - Usia tidak lagi muda, namun para Bakul Jamu Gendong yang tergabung dalam Komunitas Jamu Gendong binaan Komunitas Empu untuk Fesyen Berkelanjutan, bersemangat saat mengikuti Upacara HUT ke 77 Kemerdekaan RI, Rabu (17/8/2022).

Puluhan penjual jamu itu secara khidmat mengikuti upacara dengan pembina upacara Leya Cattleya, koordinator Komunitas Empu.

Upacara bendera sederhana itu dihiasi balon warna merah putih halaman rumah Maryati, salah seorang pedagang jamu gendong sekaligus pengurus kelompok Seger Waras di Desa Jurangjero, Karangmalang.

Baca Juga: Warga Desa Harjosari Upacara di Tengah Sawah, Ajak Cinta Lingkungan dan Tanah Air

Para penjual jamu keliling yang sudah belasan hingga puluhan tahun berjualan itu, juga khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan semangat bernyanyi Hari Merdeka.

Seusai upacara, mereka yang berasal dari berbagai desa di Kabupaten Sragen, nampak luwes dan tak canggung ketika melakukan fashion show dadakan. Berkebaya, mereka berlenggak-lenggok di catwalk dan menghormat Sang Saka Merah Putih.

Leya Cattleya mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendampingan kepada para bakul jamu itu sekitar tiga tahun. Namun baru kali ini, mereka menggelar upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI.

Baca Juga: Wajibkan ASN Minum Jamu, Cara Pemkab Sukoharjo Lestarikan Warisan Leluhur dan Angkat Perajin Jamu

“Dengan mengikuti upacara bendera HUT Kemerdekaan, mereka juga tahu punya hak dan tanggung jawab sebagai warga negara. Khususnya berkinerja yang baik sebagai penjual jamu,” kata Leya Cattleya, yang datang dari Jakarta khusus untuk menghadiri upacara bendera itu.

Komunitas Empu untuk Fesyen Berkelanjutan, lanjut Leya mendampingi banyak komunitas jamu gendong. Selain di Sragen, ada pula di Jakarta, Tangerang, Semarang, Temanggung, Yogyakarta, Denpasar, Malang, Batu dan Sumenep. Bahkan ada juga di Ambon, Pulau Buru, Pulau Seram dan Palu.

“Saat ini ada sekitar 340 orang ibu jamu yang tergabung dalam Komunitas Empu. Anggota terus bertambah karena berita tentang kegiatan kami menarik minat dan perhatian mereka,” tutur Leya Catleya.

Baca Juga: Lukisan Mistis Bakul Jamu Karya Ki Djoko Akan Dilelang Rp 10 Miliar. Disumbangkan Untuk Korban Erupsi Semeru

Selain berjualan, para Bakul Jamu Gendong tersebut memiliki banyak kegiatan. Mereka juga belajar tentang ecoenzime, ecoprint, shibori dan lainnya. Serta mengikuti pelatihan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), perguruan tinggi dan perusahaan jamu.

“Para ibu jamu banyak yang mendonasikan jamu kepada tetangga yang isoman. Juga membawa dagangan kue atau roti tetangga mereka untuk dijual,” ungkap Leya.

Warni (68) salah seorang bakul jamu dalam Komunitas Empu mengatakan, banyak kegiatan yang dijalani para bakul jamu selama ini, termasuk meningkatkan kualitas dan higienitas produk.

Baca Juga: Pengait Rusak, Merah Putih Gagal Dikerek dalam Upacara HUT RI di Solo

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X