Inilah Profil Rektor Unila Prof Karomani yang Viral Karena Ditangkap KPK

LAMPUNG, suaramerdeka-solo.com – Nama Universitas Lampung (Unila) mendadak jadi viral usai penangkapan Rektor Unila Prof Karomani oleh KPK, Sabtu (20/8/2022) dini hari.

Siapakah Prof Karomani yang mendadak menjadi sorotan publik karena diduga menerima suap dalam penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi yang dipimpinnya?

Mengutip laman resmi Universita Lampung unila.ac.id, Prof Karomani dilantik menjadi Rektor Unila periode 2019–2023 pada 25 November 2019.

Baca Juga: Rektor Unila Ditangkap KPK terkait Dugaan Suap Penerimaan Mahasiswa Baru

Dia dilantik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim di Gedung Kemendikbud Jakarta, menggantikan rektor sebelumnya Prof Hasriadi Mat Akin.

Karomani dilantik dan diambil sumpah bersamaan dengan Rektor Universitas Andalas Prof Yuliandri dan Rektor Universitas Pattimura Prof Marthinus Johanes Saptenno.

Usai dilantik Karomani menyatakan, akan membangun solidaritas dan sinergisitas di Universitas Lampung.

Baca Juga: Rektor Unila Ditangkap KPK Saat Ikuti Kegiatan Character Building di Lembang?

Sesuai instruksi Mendikbud, Karomani akan membenahi penerapan kurikulum seiring tuntutan masa depan yakni penguatan SDM dan penelitian yang tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan universitas.

‘’Dosen-dosen yang masih S2 wajib hukumnya untuk melanjutkan studi ke S3. Selanjutnya dosen-dosen S3 pun akan dioptimalkan untuk segera profesor. Kita bantu dan beri penguatan. Bila hal itu tidak dilakukan kita akan ketinggalan,’’ katanya waktu itu.

Karomani lahir di Pandeglang, 30 Desember 1961. Dia menyelesaikan Pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di IKIP Bandung tahun 1987.

Baca Juga: Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Dilaporkan ke KPK

Dia menyelesaikan Pendidikan S2 dan S2 di Universitas Padjadjaran Bandung jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi.

Sebelum menjadi rektor, ayah dua anak itu menjabat Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Saat itu, harta kekayaan yang didaftarkan ke LHKPN Rp 2,266 miliar.