JAKARTA, suaramerdeka-solo.com - Presiden RI Joko Widodo menanggapi rencana unjuk rasa menolak penyesuaian atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Selasa (6/9) ini.
"Ya ini kan negara demokrasi," kata Presiden kepada wartawan di sela kegiatannya di Jakarta, Senin.
Jokowi meminta para pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi dengan baik. "Sampaikan dengan cara-cara yang baik," ujar presiden dikutip dari Antara.
Baca Juga: BBM Naik, Buruh Sukoharjo 'Kepung' DPRD Tolak Kenaikan Harga BBM
Terkaitd engan rencana demo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta massa yang berencana melakukan unjuk rasa tidak melakukan aksi anarkis.
Riza meminta massa untuk mengantisipasi oknum atau kelompok yang memanfaatkan momentum menunggangi unjuk rasa tersebut untuk kepentingan tertentu.
Baca Juga: Keterlaluan! ASN Terlibat Penyelewengan BBM Bersubsidi di Kudus dan Pekalongan
Di satu sisi aparat gabungan dari kepolisian, TNI, dan Pemprov DKI mengerahkan 4.000 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta, Selasa (6/9).
Di antaranya di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan DPR RI, Jakarta. Rencana menolak kenaikan BBM tidak hanya ada di Jakarta. Di daerah, sejumlah elemen mahasiswa juga akan gelar demo.
Baca Juga: Harga Cabai Keriting di Boyolali Kian Naik. Dampak Kenaikan Harga BBM?
Salah satunya rencana demo mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam cabang Sukoharjo di Kantor DPRD Kabupaten Sukoharjo pada Selasa, 6 September 2022. **
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Umumkan Kenaikan Harga BBM
Ini Harga BBM Terbaru yang Berlaku Mulai 3 September 2022 Pukul 14.30 WIB
Pasca Kenaikan BBM, Tarif Angkutan Dalam Kota Boyolali Belum Naik. Ini Alasannya
Timbun BBM Bersubsidi, Dua Tersangka Ditangkap, 16 Jerigen Diamankan
Polda Jateng Ungkap 50 Kasus Penyelewengan BBM, 66 Tersangka Diamankan