Sudah Bergelar Hajjah, Wanita Ini Putuskan Keluar dari Islam, Kenapa?

suaramerdeka-solo.com - Seorang wanita yang sudah bergelar hajjah alias sudah naik Haji ke Tanah Suci Mekkah, memutuskan keluar dari agama Islam lalu menganut agama lain.

Dia adalah Masnita Sara Dinata, seorang pendiri sebuah yayasan Islami bernama Al Fath.

Dalam chanel YouTube Rajabanasa Channel wanita tersebut menceritakan latar belakangnya murtad dari Islam.

Baca Juga: Penemuan Mayat di Nguter 16 Juli 2022 Terungkap. Ternyata Adalah Korban Penganiayaan

"Kalau dibilang fantik ya, kalau dibilang seorang hajjah iya. Saya beberapa kali berangkat haji dan umrah. Pertama, saya pendiri yayasan. Kedua, saya juga membawa jemaat untuk ke sana. Saya memiliki satu yayasan Al Fath, yang berarti kemenangan. Itu saya ambil dari AlQuran, setelah surat Muhammad," kata Masnita dikutip dari kanal Youtube Rajanabasa, pada Rabu 7 September 2022.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions Malam Ini: Ajax vs Rangers, Napoli vs Liverpool

Wanita ini juga menceritakan laterbelakangnya dulu sebagai pengusaha yang sukses dengan dana yang berlimpah. Bahkan dengan uang yang dimilikinya sering mensyiarkan agama Islam.

Dengan dana yang besar itu, wanita ini ingin membangun Islamic Center dan akhirnya wanita ini dikenalkan dengan pengusaha di UEA dan promosi ajukan proposal.

Baca Juga: Wah, Keterlaluan! Tak Senonoh di Tengah Situasi Kebakaran, Apa yang Terjadi?

"Setelah membicarakan dengan arsiteknya dan kolega lainnya ternyata biaya untuk membuat proposal itu cukup besar di tahun 2002-2003. Tapi rasa keinginan dan antusias akhirnya membuat."

Namun setelah melakukan banyak hal, dari pengusaha UEA menyampaikan ada penundaan. Hal itu membuatnya kaget karena sudah habis-habisan mengeluarkan semuanya dengan jual aset.

Baca Juga: Korban Penganiayaan Santri Senior di Pondok Gontor Ternyata Tidak Hanya Satu

"Jadi investor sana mengatakan tidak dan tidak bisa mengeluarkan dana ke kita."

Lantaran sudah bangkrut dan banyak menjual aset-aset mewah miliknya, Masnita mengaku merasa telah hancur. Dia merasa, saat itu tidak ada yang menolongnya padahal dia sudah merasa ada jalan di jalan yang benar dan berjihad.

"Saya bingung siapa yang akan menyelesaikan hutang hutang saya. Satu persatu rekanan saya, manajemen saya pergi," ujarnya.