"Dia datang bersama ibunya ke kontrakan saya mendobrak paksa pintu kontrakan dan langsung menjambak, menyeret, menampar berkali kali kepala saya secara membabi buta," tutur korban.
Baca Juga: Prediksi Duel Portugal vs Spanyol di Liga Negara Eropa
Korban sempat dikurung di kamar, lampunya dimatikan dan terus menerus dipukuli. Sambil menganiaya, Brigadir IR terus menyebut-nyebut bahwa dirinya polisi jadi jangan disepelekan.
"Dia selalu menyebut dirinya, saya ini polwan, saya ini brigadir, saya ini polisi, jangan sepelekan saya," tulis dia.
Baca Juga: Pasca Kematian Ratu Elizabeth II, Google Maps Diam-diam Menghapus Fitur Unik
Tak hanya menarik rambut, memukul bagian kepala, dia juga memukul di lengan dan tangan kiri, menendang paha kanan dan mencakar leher korban. Para tetangga pun keluar melihat keributan itu.
Baca Juga: Info Lalu Lintas Solo: Macet, Kendaraan Mengular di kawasan Jurug
"Pak RW pas kejadian ngebelain saya habis-habisan, karena tidak terima saya dikeroyok oleh mereka. Di saat pak RW ngebela saya, si kakak yang merupakan anggota polri meneriaki si bapak dengan kencang."
Tak terima, Brigadir IR meneriaki Pak RW kencang. Hingga Pak RW yang diketahui memiliki seorang anak anggota TNI, seketika terkena serangan jantung dan menghembuskan nafas terakhirnya di tempat kejadian.
Baca Juga: Dianiaya Muridnya Hingga Hidung Patah dan Penglihatannya Buram, Apa Kata Bu Guru di Kupang NTT?
Artikel Terkait
Dikeluhkan Hutan Kota Rawa Malang untuk Prostitusi, Wagub DKI: Akan Kami Tutup
Kapolda Jateng Pastikan Ledakan di Asrama Polisi Solo Baru Tidak Terkait Terorisme
Livoli Divisi Utama 2022. Ini Fakta Vita: Tiga Kali Promosi, Dua Kali Degradasi
Prediksi Duel Portugal vs Spanyol di Liga Negara Eropa
Info Lalu Lintas Solo: Kemacetan di Jurug, Petugas Memecah Kepadatan di Sekarpace