MALANG, suaramerdeka-solo.com - Korban tewas dalam tragedi berdarah di Kanjuruhan">Stadion Kanjuruhan Malang bertambah jadi 130 orang.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendi.
"Total ada 130 korban meninggal dunia," kata Muhadjir di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu.
Baca Juga: Ini Kronologis Kerusuhan Berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang versi Polisi
Muhadjir mengatakan, hingga saat ini ada kurang lebih 19 jenazah yang masih belum teridentifikasi dan berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.
Sementara untuk jenazah lainnya, sudah diambil oleh masing-masing keluarga.
Baca Juga: Tragedi-Tragedi Sepak Bola Terbesar di Dunia, Kasus Kanjuruhan Urutan Kedua?
"Kalau ada keluarga yang merasa kehilangan, terutama keluarganya yang Aremania, itu segera melakukan pengecekan di Saiful Anwar. Ada 19 orang yang belum teridentifikasi," katanya.
Baca Juga: Tragedi Bola Kanjuruhan, Jokowi: Usut Tuntas, Hentikan Liga 1 Sampai Evaluasi
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Kanjuruhan">Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.
Artikel Terkait
Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan Dituding jadi Penyebab Suporter Tewas, Ini Kata Kapolda Jatim
127 Orang Meninggal, Gas Air Mata Jadi Penyebab Banyaknya Korban? Bagiamana Regulasi FIFA soal Gas Air Mata?
Ini Sosok Polisi Anggota Polres Tulungagung yang Tewas di Stadion Kanjuruhan Malang
Mabes Polri Terjunkan Tim DVI Identifikasi Korban Tragedi Bola Kanjuruhan
KDRT yang Dialami Lesty Kejora Sudah Sejak Lama? Ini Penerawangan Denny Darko
Puan Minta Tragedi Bola Kanjuruhan yang Tewaskan Ratusan Orang, Diusut Tuntas