JAKARTA, suaramerdeka-solo.com - Sejumlah korban tembakan gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan hingga saat ini penglihatannya belum pulih bahkan retina matanya masih merah.
Di satu sisi, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan ada temuan gas air mata kedaluwarsa dalam tragedi tersebut. Saat ini informasi tersebut sedang didalami.
Terkait temuan tersebut Mabes Polri melalui Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memberikan penjelasan.
Baca Juga: Korban Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Alami Pendarahan di Mata
"Ada beberapa yang ditemukan (gas air mata) tahun 2021, saya masih belum tahu jumlahnya, tapi ada beberapa,” kata Dedi.
Meski belum diketahui berapa jumlah gas air mata kedaluwarsa yang digunakan saat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Dedi memastikan sebagian besar gas air mata atau (chlorobenzalmalononitrile/CS) yang digunakan saat itu adalah gas air mata yang masih berlaku dengan jenis CS warna merah dan biru.
Baca Juga: Hujan Lebat Mengguyur, Sukoharjo Kota Dikepung Banjir. Jalan - jalan Kampung Ditutup
Menurutnya, ada tiga jenis gas air mata yang digunakan oleh personel Brimob di seluruh Indonesia. Yakni warna merah, biru dan hijau. Penggunaannya diatur sesuai eskalasi massa dan tingkat kontijensi yang terjadi.
Gas air mata warna hijau yang digunakan pertama berupa smoke (asap), saat ditembakkan terjadi ledakan di udara yang berisi asap putih. Gas air mata kedua berwarna biru untuk menghalau massa bersifat sedang.
Baca Juga: Info Lalu Lintas Solo: Hati-hati! Hujan Juga Membuat Kemacetan di Simpang Telukan
Kemudian gas air mata warna merah dipakai untuk mengurangi massa dalam jumlah besar.
"Jadi, kalau klaster dalam jumlah kecil digunakan gas air mata tingkat sedang," katanya.
"Jadi, mengutip kata pakar, semua tingkatan ini, CS atau gas air mata dalam tingkat tertinggipun tidak ada yang mematikan," imbuhnya dilansir solo.suaramerdeka.com dari Antara.
Baca Juga: Info Lalu Lintas Solo: Hujan Mengguyur, Kendaraan Berjubel di Palang Joglo
Mengenai gas air mata kedaluwarsa, Dedi menyebutkan setiap gas air mata mempunyai batas waktu penggunaan. Tetapi berbeda dengan kedaluwarsa pada makanan yang menimbulkan jamur dan bakteri hingga bisa mengganggu kesehatan.
Artikel Terkait
Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan Dituding jadi Penyebab Suporter Tewas, Ini Kata Kapolda Jatim
127 Orang Meninggal, Gas Air Mata Jadi Penyebab Banyaknya Korban? Bagiamana Regulasi FIFA soal Gas Air Mata?
Tiga Keponakan Jadi Korban, Tuding Penembak Gas Air Mata Pembunuh
Pasca Tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya, Polri Evaluasi Penggunaan Gas Air Mata
Viral! Video Suporter di Kanjuruhan Minta Polisi Tidak Tembakkan Gas Air Mata Dibalas Bentakan
Tragedi Kanjuruhan, Siapa yang Perintahkan Tembakan Gas Air Mata? Ini Kata Kompolnas