Bapak dan Anak di Sukabumi Tertimbun Longsor di Sukabumi, Seorang Tak Tertolong

SUKABUMI, suaramerdeka-solo.com – Tebing longsor di Kampung Cibunar Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (23/10/2022) menimbun satu rumah dan penghuninya.

Akibat tertimbun longsor, rumah mengalami rusak berat. Penghuninya bapak dan anak Yayan (47) dan anaknya M Fauzi (19) yang berada di dalamnya ikut tertimbun longsor.

"Dua korban yang tertimbun longsor yakni bapak anak Yayan (47) dan M Fauzi (19). Fauzi sempat dinyatakan hilang saat kejadian," kata Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim dilansir dari Antara.

Baca Juga: Longsor di Desa Ngablak, Kecamatan Wonosegoro. Empat Rumah Terancam

Tak lama setelah kejadian, tim SAR gabungan tiba di lokasi kejadian. Mereka dibantu warga sekitar akhirnya berhasil menyelamatkan Yayan, namun nyawa Fauzi tak tertolong.

Sebelumnya, tanah longsor yang terjadi di RT 19 RW 05 Desa/Kecamatan Kadudampit, Minggu sekitar pukul 00.30 WIB diawali dengan turunnya hujan gerimis.

Tiba-tiba tebing setinggi tujuh meter di belakang rumah korban, longsor karena hampir setiap hari diguyur hujan deras.

Awalnya, warga sekitar tidak mengetahui bila terjadi longsor. Mereka baru tahu, setelah mendengar teriakan Yayan meminta tolong. Warga pun terbangun dan mendapati rumah korban sudah tertimbun longsor.

Baca Juga: Hujan Deras Mengguyur sejak Jumat, Talut Pintu Masuk Pantai Krakal Longsor

Warga menghubungi Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit. Yayan berhasil diselamatkan tim SAR gabungan pukul 02.00 WIB. Dia langsung dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak karena luka berat.

Jenazah Fauzi ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB tertimbun tanah dan puing-puing rumah. Jenazah pun dievakuasi ke RSUD Sekarwangi. Istri Yayan selamat karena malam itu menginap di rumah saudaranya.

Medi Abdul Hakim mengimbau agar warga menjauhi lokasi bencana karena dikhawatirkan ada longsor susulan. Saat ini, Yayan masih dirawat di RS, sedangkan jenazah Fauzi menunggu pemakaman.**

Sumber: Antara