Seluruh Polda Diinstruksikan Kumpulkan Sampel Penderita Gagal Ginjal Akut

- Minggu, 30 Oktober 2022 | 06:55 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya mengenai pengusutan tragedi Kanjuruhan di Jakarta, Senin (3/10/2022). (SMSolo/dok)
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya mengenai pengusutan tragedi Kanjuruhan di Jakarta, Senin (3/10/2022). (SMSolo/dok)

JAKARTA, suaramerdeka-solo.com – Seluruh jajaran Polda diinstruksikan Mabes Polri untuk mengumpulkan sampel dari para penderita gagal ginjal akut di seluruh Indonesia.

Hal tersebut menyusul maraknya kasus gagal ginjal yang merengut jiwa balita.

Informasi itu disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Sabtu (29/10/2022). Nantinya, seluruh sampel yang terkumpul akan diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

Baca Juga: Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Periksa Dua Perusahaan Farmasi

“Sudah memerintahkan Krimsus masing-masing Polda yang di wilayahnya ada pasien gagal ginjal akut yang sudah dirawat di RS agar diambil sampel darahnya, sampel urinenya, dan obat yang diminum,” kata Dedi Prasetyo seperti dilansir PMJ News.

Seluruh hasil pengujian sampel yang terkumpul nantinya akan dirapatkan lagi dengan para ahli untuk mengetahui dan memastikan penyebab dari kasus gagal ginjal akut pada anak yang telah menelan korban jiwa.

“Itu diambil semuanya dulu, di-lab-kan semuanya. Hasil lab-nya seperti apa dibawa ke Jakarta lagi dan nanti rapatkan lagi dengan para ahli. Baru nanti akan dibuat suatu kesimpulan,” ujar Dedi Prasetyo.

Baca Juga: Geger Gagal Ginjal Akut, 24.779 Kemasan Obat Sirop di Solo Dikarantina

Namun diakuinya, upaya tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar sampai mendapatkan hasil kesimpulan dari pengujian yang dilakukan. Saat ini, prosesnya masih dalam tahap pendataan.

“Masih mendatakan. Jadi agak lama itu karena masih mendata dari seluruh Indonesia,” tandasnya.

Sebelumnya, Mabes Polri menaruh perhatian besar terkait maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Bahkan, tim penyidik akan memeriksa dua perusahaan farmasi yang diduga menggunakan bahan cair yang mengandung zat berbahaya yang bisa menyebabkan gagal ginjal.**

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X