Haedar Nashir - Abdul Mu'ti Kembali Nakhodai PP Muhammadiyah

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Haedar Nashir resmi terpilih kembali menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027. Sementara Abdul Mu'ti melanjutkan jabatan sebagai Sekretaris organisasi besar tersebut.

Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar ke-48 Muhammadiyah menetapkan duet Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti kembali menakhodai PP Muhammadiyah.

Penetapan tersebut berlangsung lebih cepat dari susunan acara penetapan Ketua dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah yang diselenggarakan di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.

Baca Juga: Buka Muktamar Muhammadiyah di Solo, Jokowi: Terima Kasih Turut Tangani Covid-19

"Penetapan Ketum dan Sekum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 dilakukan tiga jam lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. Efisiensi waktu ini terjadi, salah satunya karena proses pemilihan dan penghitungan dilakukan memakai sistem e-voting," kata Ketua Panlih Muktamar, Ahmad Dahlan Rais.

Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 dipilih, Sabtu (19/11) malam. Proses pemilihan pukul 19.52-23.45 WIB.

Hasil pemilihan dari 39 nama menjadi 13 nama menunjukkan sebanyak 2.203 suara memilih Haedar Nashir. Diikuti sebanyak 2.159 suara memilih Abdul Mu'ti.

Baca Juga: Pagi Buka Muktamar Muhammadiyah di Solo, Malam Jokowi Ajak Jan Ethes Main ke Mal

Di urutan ketiga ada nama Anwar Abbas dengan perolehan 1.820 suara. Total suara yang masuk sebanyak 32.747. Dengan jumlah 2.519 pemilih.

Selain tiga nama tersebut, 10 nama lainnya ada Busyro Muqoddas sebanyak 1.778 suara, Hilman Latif 1.675 suara, Muhadjir Effendy 1.598 suara, Syamsul Anwar 1.494 suara, Agung Danarto 1.489 suara.

Kemudian M Saad Ibrahim 1.333 suara, Syafiq A Mughni 1.152 suara, Dadang Kahmaq 1.119 suara, Ahmad Dahlan Rais 1.080 suara dan Irwan Akib 1.001 suara.

Dalam sambutannya, Haedar Nashir menyebut hasil Muktamar akan dijadikan masukan penting bagi berbagai pihak.

Baca Juga: Warga Muhammadiyah Sambut Hangat Ridwan Kamil di Arena Muktamar Solo

"Kami, PP Muhammadiyah memiliki mandat untuk mendiskusikan dengan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal, sesuai dengan porsi dan bidangnya," ujar Haedar Nashir.

Haedar menambahkan, kepemimpinan PP Muhammadiyah merupakan satu mata rantai terstruktur dengan pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting dan cabang istimewa di luar negeri.

Maka kepemimpinannya ke depan wajib mampu memobilisasi dan mendinamisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional.