Gempa Bumi Cianjur Tidak Berpotensi Tsunami. 14 orang Dilaporkan Meninggal

suaramerdeka-solo.com - Sebanyak 14 orang meninggal akibat gempa di Kabupaten Cianjur. Sedangkan belasan lainnya mengalami luka-luka.

Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan, berdasarkan data terbaru disebutkan bahwa ada 14 warga meninggal dunia.

Mereka yang meninggal dunia berada di Kecamatan Cilaku Desa Rancaagong Kecamatan Cianjur, Desa Limbangsari dan Kecamatan Cugenang.

Baca Juga: Video Dampak Gempa Bumi Di Cianjur Beredar. Sejumlah Korban Dirawat di RSUD Cimacan

"17 warga lainnya mengalami luka-luka dan saat ini masih terus dilakukan pendataan di lapangan," jelas Letjen Suharyanto dalam konferensi pers, Senin (21/11).

Sedangkan kerusakan dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah. Di antaranya
7 rumah rusak berat, 1 ponpes rusak berat, RS Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemrintah, 3 unit fasilitas pendidikan.

Baca Juga: Sejumlah Bangunan di Cianjur Porak Poranda Diguncang Gempa. Akses Jalan Terputus

Sementara itu Kepala BMKG Dwikora Karnawati menyebutkan, gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Pusat gempa berada di Darat 10 Km Barat Daya Kab. Cianjur Dirasakan (Skala MMI): V-VI Cianjur, IV - V Garut, IV - V Sukabumi, III Cimahi, III Lembang, III Kota Bandung, III Cikalong Wetan, III Rangkasbitung, III Bogor, III Bayah, II - III Rancaekek, II - III Tangerang Selatan, II - III DKI Jakarta, II - III Depok, II - III Tangerang, III Bakauheni.

Baca Juga: Ribuan KK dan Belasan Sekolah di Sukoharjo Terdampak Banjir. Pagar SMPN 2 Weru dan SDN 3 Karangwuni Jebol

"Ada 25 gempa susulan magnitudo terbesar 4 dan terkecil 1,8. Masyarakat kami minta tidak panik dan tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak bertanggungjawab," jelas Dwikora. **