Akui Rekayasa Mati Suri untuk Hindari Utang, Urip Saputro Minta Maaf

BOGOR, suaramerdeka-solo.com – Urip Saputra (40) warga Rancabungur, Kabupaten Bogor akhirnya mengakui telah merekayasa mati suri untuk menghindari utang.

Video aksi mati suri alias mati kemudian hidup lagi yang dilakukan Urip Saputro sempat viral di media sosial. Aksinya menjadi perhatian publik dan polisi.

Aksi mati suri palsunya berhasil dibongkar oleh Polres Bogor. Karena berdasarkan fakta yang diperoleh pihak kepolisian, Urip Saputro masih bernafas saat diperiksa di RS Bogor.

Baca Juga: Sebelum ‘Mati Suri’, Urip Saputro Pesan Ambulance dan Peti Mati Sendiri

Akhirnya, Urip Saputro mengakui bahwa aksi mati suri yang membuat kegaduhan publik itu adalah rekayasa dan idenya sendiri yang dilakukan secara spontan.

"Ini ide dari saya sendiri. Spontan, tidak ada yang mempengaruhi saya. Tidak ada yang mendorong saya untuk melakukan itu. Murni atas inisiatif saya sendiri," kata Urip Saputro di Polres Bogor, Senin (21/11/2022).

Diakuinya pula, aksi mati suri dilakukan karena dirinya yang sedang terlilit utang. Dia pun minta maaf karena aksinya telah menimbulkan kegaduhan publik.

Baca Juga: Waduh! Diduga Hindari Utang, Urip Saputro Bikin Skenario Mati Suri

"Alasannya karena masalah utang. Saya menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga saya, kerabat, tetangga, dan pak polisi, yang telah direpotkan, serta masyarakat yang terganggu," ujar Urip Saputro.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, polisi telah memeriksa Urip Saputro dan diketahui skenario mati suri dibuat atas inisiatifnya sendiri untuk menghindari kewajibannya membayar utang dari tempat kerjanya.

Mencuatnya kasus itu membuat polisi melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, baik dari RS tempat korban dirawat, hingga saksi lain. Sebelum mati suri, diketahui Urip Saputro juga memesan ambulance dan peti mati sendiri.**

Sumber: Berbagai Sumber