SOLO, suaramerdeka-solo.com - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mencolek Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, lewat media sosial Twitter terkait rencana pembangunan jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo yang tak didukung Bupati Klaten, Karanganyar dan Sukoharjo.
Lewat akun Twitter @thoriqul_haq, Thoriqul meminta Gibran merelakan agar rencana proyek jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo dialihkan ke Lumajang. Ia bahkan mengajak Gibran untuk ngopi bareng membahas hal tersebut.
Baca Juga: Timnas Indonesia Imbang Lawan Vietnam, Kinerja Wasit Jadi Sorotan. Van Hau Kembali Berulah!
“MAS GIBRAN @gibran_tweet, jalan TOL-nya kasih ke LUMAJANG aja. NGGAK RIBET, semua setuju, nggak ada yang nolak, apalagi udah ada PERPRES 80/2019. Pak Presiden udah tanda tangan. Apa perlu aku telpon, atau kita ketemu juga boleh, sambil ngopi,” cuit Thoriqul.
Cuitan itu mendapatkan likes lebih dari 1.800 netizen hingga Sabtu (7/1/2023). Ratusan pengguna Twitter pun membanjiri kolom komentar postingan Thoriqul Haq tersebut.
Baca Juga: Waspada! Banyak Lubang Menganga di Jalan Depan Pasar Tanjungan. Begini Potretnya
Sebagian dari netizen bahkan mendukung cuitan tersebut.
“Monggo dipundut mawon pak, mosok kulo ben wangsul dugi sby-lmj, mesti macet sakmantunipun medale trol proling timur, nopo2 male nek wonten truck2 pasir parkir kanan kiri mergi, dados mboten ngefek mergi ne diperlebar (lah didamel parkir truck pak), sakestu katah mbatin lan meso pak,” kata akun @farizalifandi.
Baca Juga: Tol Lingkar Timur-Selatan Solo Ditolak, Bupati Lumajang: Mas Gibran Kasih ke Lumajang
Pun halnya dengan akun @wahyu_senjaya7. “Wah elok niki bapak bapak…”
Akun @EkoSajaaa bahkan menyambut cuitan Thoriqul itu dengan singkat, padat dan jelas. “SETUJU,” sahutnya. **
Artikel Terkait
Bupati Sukoharjo Keberatan Lahan Pertaniannya Diterjang Tol Lingkar Timur Selatan Solo
Sudah Berkurang 300 Hektare, Bupati Klaten Ogah Sawah Klaten untuk Tol Lingkar Solo
Rencana Tol Lingkar Timur-Selatan Solo Tuai Polemik, Gibran Bakal Koordinasi Kementerian PUPR
Bukan Jalan Tol, Wonogiri Anggarkan Rp 8 Miliar untuk Jalan Usaha Tani