SOLO, suaramerdeka-solo.com – Bulutangkis sukses menelorkan capaian dua medali emas dan dua perunggu pada Palimpiade atau Paralympic Tokyo 2020 yang digelar 24 Agustus-5 September 2021. Jajaran pelatih bulutangkis yang dipimpin Sapta Kunta Purnama, sekaligus sebagai manajer, berada di belakangnya.
Dua keping emas bulutangkis itu diraih Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah di nomor ganda putri SL4 dan Hary Susanto/Leani Ratri di arena ganda campuran SL3-SU5.
Baca Juga: Medali Emas Hary Susanto/Leani Ratri Dongkrak Indonesia ke Peringkat 43 Paralympic Tokyo 2020
Medali perunggu diraih Suryo Nugroho dari Karanganyar, Jawa Tengah di nomor tunggal putra SU5 dan Fredy Setiawan dari Solo, Jawa Tengah di nomor tunggal putra SL4.
Sapta Kunta Purnama yang juga Dekan Fakultas Keolahragaan (FKor) UNS Surakarta menyatakan, keberhasilan tersebut berkat persiapan panjang yang dilalui para atlet.
Baca Juga: Leani Ratri Tambah Perak, Fredy Raih Perunggu Bulutangkis Paralympic Tokyo 2020
Kunta menjelaskan, para atlet disabilitas disiapkan sejak 2019 untuk proyeksi ASEAN Para Games (APG) 2019 di Filipina. Namun APG dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Selanjutnya, para atlet termasuk dari bulutangkis yang dinaungi National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mengikuti training camp (TC) sejak Oktober 2020 di Solo.
Namun, persiapan para atlet disabilitas ini tidaklah mulus. Aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan Pemerintah membuat aktivitas latihan terganggu.