Polisi Ancam Pidanakan Operator Drone Liar di Area MotoGP Mandalika

MATARAM, suaramerdeka-solo.com – Polisi mengancam akan menerapkan sanksi pidana bagi para operator yang menerbangkan drone liar atau tanpa izin di seputar area ajang balap Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2022.

Langkah itu dilakukan dalam peningkatan pengamanan penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat-Minggu (18-20/3/2022).

Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Artanto dalam keterangan tertulis di Mataram menegaskan, secara hukum, penerbangan drone di areal larangan atau wilayah terlarang, kawasan terbatas dan kawasan bandara, harus mengikuti Undang-Undang RI Nomor 1/2009 tentang Penerbangan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 37/2020 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4/2018.

Baca Juga: Pra MotoGP Mandalika Munculkan Kesan Mendalam bagi Para Pembalap

Ancaman pidana terhadap pelanggar, lanjut dia, diatur dalam Pasal 410 hingga Pasal 443 Undang-Undang RI Nomor 1/2009 tentang Penerbangan.

Artanto mengungkapkan, selama dua hari, Rabu-Kamis (16-17/2022), sejumlah 18 drone liar diturunkan paksa oleh petugas. Hal itu merupakan hasil pengawasan tim pantau dalam dua hari menjelang balap MotoGP.

"Dua hari lalu (Rabu, 16/3/2022) ada 11 drone yang diturunkan paksa, dan hari ini Kamis (17/3/2022), sebanyak tujuh drone," kata Artanto, dikutip dari antara.

Baca Juga: Aleixespargaro akan Lempar Helmnya ke Tribun Mandalika, Ada Apa?

Ada petugas khusus yang menurunkan paksa drone-drone liar itu. Mereka berada di setiap bukit seputar Sirkuit Mandalika untuk melakukan pengawasan, dilengkapi alat pelacak drone.

Tindakan tersebut merupakan langkah hasil evaluasi saat tes Pramusim MotoGP Mandalika, 11-13 Februari 2022. Selama tiga hari tes pramusim tersebut, tercatat 30 drone liar telah diturunkan paksa.*

Sumber: Antara