SOLO, suaramerdeka-solo.com – Tiga belas lifter National Paralympic Committee (NPC) Indonesia bakal memburu target enam medali emas para angkat berat pada ASEAN Para Games (APG) 2022.
Mereka tengah mematangkan performa untuk memburu emas dalam 18 kelas yang dilombakan di Hotel Solo Paragon, pada multievent olahraga disabilitas Asia Tenggara yang akan resmi dibuka 30 Juli dan ditutup 6 Agustus 2022 itu.
‘’Saya yakin, target itu tersebut. Para atlet telah bertekad meraih medali emas sebanyak-banyaknya, karena tampil di rumah sendiri pada APG kali ini,’’ kata koordinator pelatih tim pelatnas angkat berat NPC Indonesia, Coni Ruswanta, Kamis (28/7/2022).
Baca Juga: Siapkan Strategi Baru, Sepak Bola CP Indonesia Buru Gelar Juara APG 2022
Lifter asal Sragen, Jawa Tengah, Atmaji Priyambodo menyatakan keyakinan senada. Atlet yang akan turun di kelas 97 kg putra optimistis bisa mengangkat barbel paling berat di kelasnya.
Apalagi rival bebuyutannya, Yeekie dari Malaysia yang erebut medali perak Paralimpiade Tokyo 2020, absen pada APG 2022. Kabarnya, Yeekie sedang mengalami cedera.
‘’Dia yang meraih medali emas dan saya perak pada beberapa pertemuan. Tapi karena tidak turun, maka peluang bagi saya lebih terbuka,’’ ujar Atmaji.
Baca Juga: Welcome to Solo… Dan, Bendera Seluruh Negara Peserta APG 2022 pun Berkibar di Manahan
Ni Nengah Widiasih, lifter dari Bali yang meraih medali perak Paralimpiade Tokyo 2020 dan perunggu pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, juga yakin.
Widi, sapaan akrabnya, bakal menghadapi rival-rival dari kontingen seperti Filipina dan Laos di kelas 45 kg putri.
Artikel Terkait
Torch Relay APG 2022: Kebagian Venue Renang, Pemkot Semarang Turut Senang
Jelang APG 2022: Indonesia Turunkan 324 Atlet, Thailand Bakal Jadi Pesaing Terberat
Kontingen Indonesia Dikukuhkan, 324 Atlet Siap Buru Gelar Juara Umum APG 2022
Update APG 2022: Mau Nonton Apa dan di Mana? Berikut Daftar Cabang Olahraga dan Venues-nya
Doa Bersama, 73 Atlet NPCI Jawa Tengah Bertekad Memburu Medali APG 2022
APG 2022: Brunei Darussalam Menjadi Kontingen Terakhir yang Tiba di Solo