Proses belajar seorang anak dengan mendengar, berbicara, membaca dan menulis adalah komponen dalam prasyaratnya. Artinya perlu penguatan kemampuan bahasa dan bicara pada masa prasekolah.
Strategi penanganan masalah komunikasi dapat dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai unsur. Di antaranya orang tua, guru, tenaga profesional dan pemerintah.
Baca Juga: Ganjaran bagi Ganjar
Ada pepatah, ibu adalah sekolah pertama anak. Artinya, ibu merupakan model belajar komunikasi sang anak.
Dalam konteks ini, orang tua (ibu dan ayah), memiliki peranan sentral dalam mengenali permasalahan komunikasi anak.
Mengenali beberapa ciri yang menjadi tanda permasalahan komunikasi antara lain bicara tidak jelas, kosakata terbatas, tidak mampu bermain dengan orang lain, tak memiliki kontak mata ketika berbicara pada usia 2-3 tahun, menjadi tanda yang umum.
Guna meningkatkan kemampuan bahasa anak, orang tua perlu memperbanyak model bahasa, yakni sering mengajak bicara anak.
Baca Juga: Tourism is Borderless
Aktivitas lain seperti bernyanyi, mengajak anak dalam kegiatan sehari-hari, serta bermain bersama anak, punya peranan signifikan.
Strategi itu tidak hanya berlaku untuk anak-anak yang mengalami problem komunikasi, namun sangat disarankan bagi semua anak usia prasekolah.
Artikel Terkait
Hembusan Angin Surga Kereta Cepat dan Perspektif Negatif Pakar Ekonomi
Genjot Produksi Padi, Bupati Klaten Serahkan Bantuan Alsintan Rp 5,282 miliar, Ini Wujudnya
Hasil Survey UMS, Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Pelayanan Polres Sukoharjo Sebesar 74,73%
KPU Wonogiri: Nuryanto Memenuhi Syarat PAW DPRD Wonogiri
Zain An-Najah, Pengurus MUI Pusat Ditangkap Densus 88, MUI: Pengetahuannya Tentang Hukum Agama Mumpuni
Usai Peparnas XVI Papua, Para Atlet NPCI Jateng Diminta Tak Berhenti Berlatih
Pokja UGM Sebut Varian Delta Plus AY.4.2 Belum Ada Bukti Lebih Ganas