Contohnya pada hari Jumat 29 April 2022(puncak arus mudik), volume kendaraan mencapai 105.016 kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek menuju timur(Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya, dan sekitarnya) via tol Trans Jawa.
Baca Juga: Terkait Perusakan Benteng Keraton Kartasura, Penyidik BPCB Jateng Periksa Pemilik Lahan
Jumlah tersebut jelas meningkat pada puncak arus mudik tahun 2019 yang mencapai 103.077 kendaraan (Sumber Jasa Marga).
Hal ini lumrah terjadi karena menumpuknya kerinduan di lubuk hati masyarakat Indonesia untuk dapat bersilaturahmi dengan keluarga besarnya di kampung.
Metode one way dinilai menjadi metode yang paling efektif dalam pelaksanaan mudik tahun 2022 ini.
Baca Juga: Peran Polres Sukoharjo Dalam Mengelola Situasi Kamtibmas yang Kompleks di Kabupaten Sukoharjo
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Danang Parikesit, volume kepadatan kendaraan dapat berkurang dari 0,8 menjadi 0,53, sehingga bentuk rekayasa ini terbukti dapat mengurai kepadatan volume kendaraan.
Kebijakan ini dilaksanakan dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai Gerbang Tol Kalikangkung. Meskipun metode ini dinilai berhasil, namun ada beberapa pihak yang merasa dirugikan dengan kebijakan tersebut.
Pelaksanaan one way yang dijadwalkan berakhir pada Jumat dini hari pukul 00.00, namun hingga Jumat pagi one way belum kunjung selesai.
Baca Juga: Kecelakaan Mudik dan Balik Lebaran 2022 Turun Drastis, Tiga Polda Diminta Normalisasi Tol Trans Jawa
Artikel Terkait
Waspada, Hujan Masih Mengintai Solo Raya Hari Ini
Libur Lebaran Selesai, Jadwal KRL Yogyakarta-Solo jadi 24 Perjalanan Per Hari
Bus Damri Jurusan Jakarta-Purwokerto Tersesat ke Jalur Sungai di Brebes, Kok Bisa?
Halal Bihalal Bersama ASN, Bupati Etik Minta Doa Restu Lancar Memimpin Sukoharjo