Hal itu persis karakteristik perpustakaan digital menurut Lucy A Tedd dan Andrew Large, yang meliputi perpustakaan digital, yakni perpustakaan untuk menciptakan, mencari dan menggunakan informasi; perpustakaan digital yang memiliki koleksi data dan metadata; serta perpustakaan digital terintegrasi dengan berbagai institusi atau organisasi lainnya. (Tedd & Large, 2006)
Inovasi Perpustakaan
Sesungguhnya, keberadaan Kamaya merupakan model yang saat ini dikembangkan Perpustakaan Kemendikbud yang bekerja sama dengan pihak Pustekkom Kemendikbudristek dan SDC (Senayan Developer Community).
Baca Juga: Masyarakat Indonesia Gagal Menjadi 'Bang Toyib'
Sebagaimana regulasi dalam Perpustakaan Sekolah, sesuai Pasal 1 poin 2 pada Undang-undang No 43 Tahun 2007 dijelaskan bahwa koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan dilayankan.
Kerja keras Pustekkom Kemendikbudristek dalam menghimpun dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan karya rekam berbagai media tentu butuh waktu, tenaga dan pikiran yang tidak mudah.
Butuh langkah inovasi membangun sinergi menghimpun karya tulis, karya cetak, dan karya rekam berbagai media menjadi satu jendela dalam dunia maya.
Baca Juga: Assesmen Nasional Pendidikan
Konsolidasi mengkonstruksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam berbagai media inilah yang menginspirasi lahirnya Kamaya.
Kesadaran terhadap penggunaan internet secara massal di dunia Pendidikan saat ini, tidak lagi bisa dihindari.
Artikel Terkait
Update APG 2022: Mau Nonton Apa dan di Mana? Berikut Daftar Cabang Olahraga dan Venues-nya
Giliran Dokter Tirta Sindir Pedas Baim Wong
Sabtu, Gunung Kemukus Gelar Ritual 1 Sura Larab Slambu Pangeran Samudro
Tergeletak, Seorang Wanita Diduga Loncat dari Lantai 3 Mal Gajah Mada Plaza
Bharada E Dikabarkan Telah Hadir di Komnas HAM