Ganjaran bagi Ganjar

Red
- Sabtu, 26 Juni 2021 | 11:53 WIB
Joko Yuliyanto (Joko Yuliyanto)
Joko Yuliyanto (Joko Yuliyanto)

Oleh: Joko Yuliyanto
Penggagas Komunitas Seniman NU, penulis buku dan naskah drama, aktif menulis opini di media daring dan luring

 

PARTAI Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sedang diterpa konflik internal.

Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) tidak lagi “dianggap” kader partai oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto.

Perseteruan memuncak ketika Ganjar tidak diundang dalam acara internal partai (pengarahan kader PDI Perjuangan) oleh Puan Maharani di Semarang.

Alasannya, karena Ganjar dianggap kelewatan dalam ambisinya menjadi presiden 2024.

Intensitas “kampanye” yang dilakukan di media sosial mendapat sorotan dari DPD PDI Perjuangan karena terkesan keminter.

Sindiran juga muncul dari Puan Maharani yang menegaskan bahwa pemimpin hendaknya kerja di lapangan, bukan hanya di media sosial.

Baca Juga: Isu Foto Selfie dan KTP Dijual, Bareskrim Polri Turun Tangan

Selama ini PDI Perjuangan menjadi partai yang terkenal kokoh membina kader sampai ke tingkat ranting.

Ojo Pedot Oyot (jangan putus akar), memiliki makna untuk setia kepada sumber atau asal, serta jangan melupakan akar sejarah.

Kekuatan partai terhadap pembinaan kader, akhirnya menjadikan PDI Perjuangan unggul perolehan suara pada pemilu 2014 dan 2019.

Kemunculan tokoh-tokoh yang dikesankan “merakyat” juga menambah daya jual partai meluluskan kader-kadernya melenggang menjadi pemimpin daerah hingga presiden.

Sejak munculnya tipe kepimpinan seperti Jokowi, banyak kader PDI Perjuangan bermunculan dengan metode pendekatan serupa.

Baca Juga: Terlalu! Usai Pelantikan, Perangkat Desa Dokoro Joget-joget Tanpa Masker

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Terkini

Genom dan Presisi Terhadap Penyakit

Senin, 6 Februari 2023 | 08:48 WIB

Keamanan Digital

Rabu, 11 Januari 2023 | 16:30 WIB

Implementasi Kurikulum Merdeka

Senin, 5 Desember 2022 | 16:27 WIB

Wahyu Cakraningrat dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah

Kamis, 10 November 2022 | 11:18 WIB

Platform Merdeka Mengajar

Rabu, 2 November 2022 | 16:34 WIB

LaDaRa Indonesia

Jumat, 12 Agustus 2022 | 13:44 WIB

Menebarkan Pustaka Maya

Selasa, 26 Juli 2022 | 15:36 WIB

NU, PKS dan Kitab Kuning

Rabu, 8 Juni 2022 | 11:25 WIB

Assesmen Nasional Pendidikan

Kamis, 28 April 2022 | 10:27 WIB

Membangun 'Kemesraan' NU-PKS

Senin, 11 April 2022 | 15:05 WIB

Akselerasi Transformasi Digital Pendidikan

Jumat, 8 April 2022 | 16:50 WIB

Menyambut SPBE Kemendikbudristek

Sabtu, 12 Maret 2022 | 20:21 WIB

Menanti Wamendikbud Ristek

Kamis, 17 Februari 2022 | 14:01 WIB
X