Oleh: Dr. Eka Khristiyanta Purnama, M.Pd
KABAR gembira tatkala Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendapat penganugerahan dari Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) dalam satu penilaian tingkat maturitas keamanan siber (cyber security maturity) sektor pemerintahan pusat tahun 2022 dengan capaian “Implementasi Terkelola”.
Menariknya, acara penganugerahaan disampaikan secara langsung BSSN kepada Kapusdatin Kemendikbudristek pada Selasa, 6 Desember 2022 di Kawasan Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga: Sebuah Prasasti Ditemukan di Situs Candi Watugenuk Boyolali. Apa Isinya?
Bahkan, usai mendapatkan predikat kematangan IV yang diberikan kepada EDU-CSIRT dalam pengukuran kematangan penanganan insiden siber dari BSSN yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, BSSN kembali melakukan pengukuran Cyber Security Maturity (CSM) di Kemendikbudristek.
Agenda tersebut dilakukan melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek, dimana pihak dari BSSN yang melayangkan pertanyaan-pertanyaan dari lima aspek yang diukur, yakni mulai dari aspek tata Kelola, identifikasi, proteksi, deteksi, dan respon.
Baca Juga: Dilaporkan Cabuli Santriwati ke Polres Jember, Kiai di Jember Membantah dan akan Tuntut Balik
Pada dasarnya, CSM yang merupakan alat bantu untuk mengukur kematangan keamanan siber organisasi yang mana organisasi diharapkan dapat melakukan peningkatan pengelolaan keamanan siber serta memastikan pengelolaan tersebut berjalan optimal dan berfungsi secara menyeluruh.
Kemudian, dari kelima aspek yang sudah ditanyakan dibagi kembali dalam sub aspek yang mempersentasikan pengelolaan keamanan siber pada pengelolaan TIK di lingkungan Kemendikbudristek yang dimulai dari aspek manajemen hingga pada aspek teknis.
Hasil daripada pengukuran tingkat kematangan CSM Kemendikbudristek yang telah dilakukan 11 dan 15 November 2022 secara daring, Kemendikbudristek mendapat nilai kematangan sebesar 4.26 dengan capaian “Implementasi Terkelola”.
Kemendikbudristek dinilai sudah cukup mumpuni dalam aspek tata kelola dengan nilai 4.38, identfikasi dengan nilai 4.36, dan aspek respon dengan nilai 4.38. Sementara pada aspek deteksi Kemendikbudristek masih mendapatkan skor 4.17 dan proteksi dengan skor 4.00.
Evaluasi Kinerja
Berpijak dari hasil tersebut, tentunya menjadi perhatian dari Kemendikbudristek. Hasil ini menjadi bahan evaluasi bagi di lingkungan Kemendikbudristek.
Artikel Terkait
Platform Merdeka Mengajar
Penelitian Akuntansi FEB UNS: Prestasi, Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Riset di Perguruan Tinggi
Wahyu Cakraningrat dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah
Implementasi Kurikulum Merdeka