SOLO, suaramerdekasolo.com - Program Revitalisasi Sekolah Vokasi yang diinisiasi oleh Konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi terus bergulir.
Kali ini giliran SMKN 2 Sukoharjo yang memperoleh program dukungan dari Yayasan Bakti Barito yang merupakan salah satu anggota konsorsium Bersama dengan sembilan perusahaan lain.
Yaitu Indofood, Sinar Mas, iForte, Wings, Agung Sedayu, Triputra, Garuda Food, Ciliandra dan Astra, mereka merevitalisasi sejumlah sekolah.
Baca Juga: Ternak Warga Lereng Merapi Terancam Kelaparan. Rumput Tertutup Abu Merapi. Warga Butuh Donatur Pakan
Executive Director Yayasan Bakti Barito Fifi Setiawaty menyampaikan pihaknya berharap SMKN 2 Sukoharjo menjadi contoh penerapan hulu-hilir pertanian bagi siswa-siswi vokasi.
"Sekolah juga diharapkan melahirkan petani generasi masa depan yang maju, cerdas, sejahtera, dan menjadi rujukan bagi SMK-SMK lainnya," paparnya.
Bakti Barito mendorong SMK tersebut untuk menjadi SMK pertama di Indonesia yang membuka Program Keahlian Usaha Pertanian Terpadu. Sekolah itu akan menerima siswa baru pada Tahun Ajaran 2023/2024.
Dikemukakan, Bakti Barito menggandeng Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) untuk peningkatan kapasitas di SMKN 2 Sukoharjo.
Baca Juga: Musrenbangwil Solo Raya, Para Bupati Minta Ganjar Perbaiki Infrastruktur
Adapun kegiatan melipitk penyelarasan kurikulum Usaha Pertanian Terpadu dari hulu ke hilir dengan penekanan pada metode precision intensive farming.
Precision intensive farming adalah metode pertanian intensif untuk sayur, umbi-umbian, bunga, buah, kayu, ikan, unggas dan ternak besar yang dengan efisien akan menghasilkan produksi pangan, produksi pakan ternak, produksi pupuk dan pengendali organisme, pembuatan energi biomasa.
Baca Juga: Ribuan Masker Dibagikan, Tandon Air Bersih Dicek dari Dampak Hujan Abu Merapi di Selo
Di sektor hilir, SMKN 2 memiliki skema pemadanan dana untuk jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian mempersiapkan teaching factory yang akan menyerap dan mengolah produk-produk pertanian tersebut menjadi berbagai produk siap edar.
Ke depan Indonesia diharap dapat selalu mencukupi kebutuhan pangan nasional, mandiri pangan dengan adanya petani-petani generasi muda modern ini.
Artikel Terkait
Awan Panas Letusan Erupsi Merapi Disebut-sebut Seperti Petruk
Hari Jadi Sragen Akan Dimeriahkan Denny Caknan dan Ndarboy Genk
Bangunan Permanen Menjamur di Bantaran Sungai Jenes, BBWSBS Diminta Tegas
Proliga 2023: Lumat STIN BIN, LavAni Bakal Jumpa Bhayangkara di Grand Final
BPPTKG Ingatkan Potensi Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunung Merapi