Ajak Tabayyun, PP Muhammadiyah Sayangkan Unjuk Rasa di Ummad

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 19:11 WIB
Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengelar Konferensi Pers di Kantor Majlis Diktilitbang Yogyakarta, Jumat (24/3/2023) malam. (dok)
Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengelar Konferensi Pers di Kantor Majlis Diktilitbang Yogyakarta, Jumat (24/3/2023) malam. (dok)

YOGYAKARTA, suaramerdeka-solo.com - Unjuk rasa di Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad) yang digelar BEM beberapa waktu lalu, menuai respons serius dari Majlis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah).

PP Muhammadiyah menyayangkan aksi unjuk rasa tersebut. Karena tuntutan para mahasiswa mestinya bisa didialogkan bersama pimpinan universitas.

Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah sudah mempelajari semua tuntutan dan isu yang berkembang dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Ummad. Pimpinan Muhammadiyah juga sudah meminta laporan dari sejumlah pihak terkait aksi tersebut.

Baca Juga: Ribuan Peserta dan Penggembira Hadiri Musywil Muhammadiyah dan Aisyiyah di Tegal

Kesimpulan sementara, tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa banyak yang tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan sebenarnya. Karena itu, PP Muhammadiyah mengajak semua pihak mengedepankan tabayyun (dialog).

Ajakan tabayyun oleh PP Muhammadiyah itu mengemuka dalam konferensi pers di Kantor Majlis Diktilitbang Yogyakarta, Jumat (24/3/2023) malam.

Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais, Wakil Ketua Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Khudzaifah Dimyati, Ketua LBH PP Muhammadiyah Taufiq Nugroho, serta Wakil Ketua PDM Madiun Warsito, hadir pada acara itu.

Baca Juga: Tingkatkan Reputasi Berkelas Dunia, UMS Jalin Kerjasama dengan The University of Melbourne

Dahlan Rais menjelaskan, sebelumnya Majlis Diktilitbang memang telah menunjuk Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai universitas pembina di Ummad. Termasuk menunjuk Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif untuk memimpin sementara Ummad.

Dia menambahkan, dalam penugasan itu Rektor UMS juga mengerahkan SDM untuk mempercepat perbaikan.

“Termasuk membawa pendanaan cukup besar ke UMMAD. Jadi tidak betul kalau dikatakan cari makan. Karena ini tugas besar dari PP Muhammadiyah.

Baca Juga: UMS Harus Lompat Jauh Menuju World Class University

"Sekali lagi ini tugas pembenahan, memastikan jalannya organisasi dengan baik. Pembangunan fisik sudah banyak berubah. Ini ibarat legan golek momongan. Meski momongannya itu dari penugasan PP,” tambah Dahlan Rais.

PP Muhammadiyah sudah dua kali memberikan tugas ke UMS untuk melakukan pembinaan kepada perguruan tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah.

"Yang pertama, mendirikan UMKT (Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur) dan alhamdulillah berkembang bagus sekarang," ujarnya.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X