Tim Pengabdian UNS Kembangkan Lebah Madu di Hutan Rakyat Daerah Kemalang

- Rabu, 17 November 2021 | 11:04 WIB
Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Pengelolaan Hutan (S1) UNS Surakarta di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. (SMSolo/dok)
Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Pengelolaan Hutan (S1) UNS Surakarta di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. (SMSolo/dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Pengembangan hutan rakyat yang diintegrasikan dengan lebah madu memiliki potensi besar menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk di daerah Kemalang.

Berangkat dari hal itu, Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Pengelolaan Hutan (S1) Universitas Sebelas Maret ( UNS ) Surakarta melakukan pengembangan lebah madu di hutan rakyat.

Kegiatan yang dilakukan di kawasan hutan rakyat Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten itu diharapkan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Hutan Bromo KaranganyarTerbakar, 2 Orang Jadi Korban. Tenang, Ini Hanya Simulasi Peluncuran MPA Singo Serang

Yus Andhini Bhekti Pertiwi PhD memaparkan, keberadaan hutan rakyat sangat penting untuk kelestarian lingkungan sebagai penyangga ekosistem, penjaga stabilitas ekologi dan pengatur tata air wilayah.

Guna pengembangan lebah madu, tim memilih madu lebah trigona.

“Saat ini permintaan madu lebah Trigona dipasaran nasional cukup tinggi dengan harga yang tergolong mahal,” kata Yus.

Dia menjelaskan, lebah trigona merupakan jenis lebah yang tidak menyengat (siting-less bee).

Baca Juga: Di Klaten, 375 Hektar Sawah Lestari Jadi Jalan Tol Yogya-Solo. Produksi Padi Anjlok

Lebah jenis ini dikenal sangat adaptif mampu hidup di lingkungan yang terdapat sumber air, tanaman bergetah, tanaman bernektar, bunga berpolen, teduh (18-32 C) serta tidak berangin.

Lebah tanpa sengat ini menghasilkan tiga produk utama yaitu: madu, propolis dan bee pollen.

Kebutuhan pasar akan madu Trigona terus meningkat terutama di saat pandemi Covid-19.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada 30 Juni-16 November 2021.

Baca Juga: Deteksi Dini Masalah Komunikasi Anak Prasekolah

Pengabdian berupa, penyuluhan, pendampingan, dan pemberian bantuan sarana untuk meningkatkan produksi dan perbaikan kemasan madu.

Pada tahun pertama kegiatan pengabdian ini berfokus pada penyuluhan penguatan kelembagaan kelompok tani dan pelatihan.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X