SOLO, suaramerdeka-solo.com – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tidak ingin gegabah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) full di kampus.
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Dr Jamal Wiwoho menyatakan masih wait and see terhadap tren kasus Omicron di Kota Bengawan selama dua pekan mendatang.
Hal itu dinyatakan dia ketika disinggung mengenai kapasitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah diizinkan 100 persen oleh Kemendikbud Ristek.
Baca Juga: Mobil Listrik Wisata di Solo Didesak Berhenti Beroperasi, Gibran: Jalan Terus
Jika kasusnya landai, alias tidak terjadi lonjakan kasus, Prof Jamal mengklaim UNS siap melaksanakan PTM 100 persen.
"Kalau trennya tidak ada apa-apa, kami siap. Sebetulnya yang kita khawatirkan adanya lonjakan kasus pada natal dan tahun baru ini," paparnya.
Kendati berdasarkan SKB 4 Menteri pelaksanaan PTM sudah diperbolehkan 100 persen, Rektor mengaku tidak ingin gegabah dan terburu-buru segera melaksanakan PTM full.
Pihaknya akan melihat dan menilai kondisi tren Omicron sampai akhir bulan ini. Jika dirasa tidak membahayakan, Prof Jamal sudah mempertimbangkan bakal meningkatkan persentasi pelaksanaan PTM di UNS.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Digugat Rp 51 Miliar oleh Mantan Ketua DPC Gerindra Blora
Ia mengemukakan jika UNS telah memulai PTM secara bertahap mulai 30 persen, lalu naik jadi 40 persen, hingga 50 persen. Jika sudah memungkinkan untuk digelar 100 persen, pihaknya menyatakan siap menggelar PTM.