SOLO, suaramerdeka-solo.com – Menyadari pentingnya pemahaman sejak dini akan bahaya dari bullying, SD Muhammadiyah 1 Surakarta menggelar penyuluhan tentang Antiperundungan.
Kegiatan itu merupakan salah satu upaya bersama untuk mewujudkan Indonesia ramah anak. Kegiatan menghadirkan narasumber dari Polresta Surakarta AKP Winarsih dan Aiptu M Faturrockhim.
Kepala Sri Sayekti mengemukakan jika kegiatan tersebut bertujuan agar pendidikan bebas dari intoleransi, perundungan, dan kekerasan.
Baca Juga: Polresta Banyumas Bekuk Spesialis Pencuri Sapi
Ia bersyukur bisa melaksanakan salah satu program unggulan sekolah untuk menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan anti-kekerasan.
"Perundungan atau bullying merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti secara fisik, verbal, psikologis oleh seseorang terhadap seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang yang merasa tidak berdaya,” katanya.
Kegiatan melibatkan kelas 3 dan 4ABCD. Dihadiri oleh wali kelas, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SW Winarsi, staf kesiswaan Danardono Sri Pamukngkas dan Humas Jatmiko.
Baca Juga: 4.350 Dosis Vaksin Kedaluwarsa, Tersebar di Delapan Daerah
Sayekti mengatakan, warga sekolah harus saling menjaga agar tidak ada yang dirugikan apalagi sebagai sekolah penggerak dan sekolah karakter tingkat nasional.
"Sekolah wahana yang harus dirawat setiap warga supaya tidak terjadi perundungan secara fisik, psikis atau mengarah kriminal, " katanya.
Artikel Terkait
PTM 100 Persen di Boyolali Ditunda Februari
PMB 2022, UNS Buka Tiga Jalur Seleksi. Jalur SNMPTN Paling Ketat Persaingannya
Kado Awal Tahun UNS, Tiga Penghargaan di Anugerah Diktiristek 2021
Kembangkan Seni Budaya Nusantara, ISI Surakarta Gandeng Yayasan Lintas Cakrawala Raya