SOLO, suaramerdeka-solo.com- Dunia pendidikan kini dihadapkan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi.
Maka guru Bimbingan dan Konseling (BK) wajib terus men-upgrade skill dan wawasannya.
Berkaitan itu, Himpunan Mahasiswa Progam Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menggelar diskusi ilmiah "Perkembangan Bimbingan dan Konseling Abad 21".
Baca Juga: Mahasiswa KKN Tematik UNS Diminta Fokus pada Digitalisasi Produk UMKM
Diskusi dengan spot di Studio Mini Unisri itu dilaksanakan secara daring bagi para pesertanya.
Narasumber yakni Agnes, alumni prodi BK sekaligus guru dari homeschooling Kak Seto, Guru BK Sri Hartini, serta Ketua HMPS BK Gabriel Levi Thusiapratama.
Kaprodi BK Ahmad Jawandi dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini pendidikan di Indonesia sedang dihadapkan pada sebuah fenomena yang luar biasa yaitu digitalisasi, tantangan abad 21, dan creativity and innovation.
Baca Juga: Menuju Smart School, SMP Muhammadiyah PK Perkuat Fitur Digital
Sementara itu Sri Hartini menjelaskan, peran dan tugas guru BK dan guru kelas, berbeda.
Namun keduanya harus saling mengisi dan melengkapi.
Ia menegaskan, penting bagi seorang guru BK mengupgrade skill, termasuk di kancah digitalisasi.
Artikel Terkait
Unisri Gelar Webinar Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Prodi Ilmu Komunikasi Unisri Undang Blogger dan Youtuber dalam Kuliah Umum
Mahasiswa UNS Raih Gelar Juara Lomba Ceramah Mirai Islamic Festival Universitas Pertamina
Mahasiswa KKN Tematik UNS Diminta Fokus pada Digitalisasi Produk UMKM
Ini Penting. Simak Syarat Bisa Ikuti SNMPTN 2022