SOLO, suaramerdeka-solo.com - Mahkamah Konstitusi (MK) memberi kuliah umum di Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.
Wakil Ketua MK Prof Dr Aswanto Karaeng Sitaba Galesong hadir sebagai pembicara dengan materi "Mahkamah Konstitusi dan Demokrasi di Indonesia."
Dalam materinya, Aswanto menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang memiliki prinsip negara hukum.
Baca Juga: Putranya Belum Ditemukan, Keluarga Ungkap Kondisi Ridwan Kamil
Dikatakan, kalangan ilmuwan mengenal dua istilah prinsip negara hukum yakni the rules of law yang lazim digunakan dalam negara negara anglo saxon dengan common law system.
Kedua adalah rechsstaat yang populer di negara Eropa dengan civil law system. Ia juga mengungkapkan latar belakang dibentuknya Mahkamah Konstitusi di Indonesia.
Hal itu disebabkan banyaknya UU yang bermasalah namun tidak mendapat mekanisme constitutional review.
Kemudian juga terjadinya pemakzulan presiden yang dapat dilakukan hanya untuk alasan politik.
Alasan lainnya juga seringnya konflik antar lembaga tinggi negara atau lembaga pemerintahan yang hanya diselesaikan di bawah kewibawaan presiden.
MK berdiri juga disebabkan tidak adanya forum penyelesaian sengketa pemilihan umum yang jelas. Selain itu juga pembubaran parpol melalui MA yang mekanisme nya juga tidak jelas.
Baca Juga: Ribuan Atlet Ikuti Kejuaraan Menembak Danjen Kopassus Shooting Championship di Kandang Menjangan
"Karena itu MK didirikan pada 13 Agustus 2003 untuk menanggulangi hal hal itu," paparnya.
Dekan Fakultas Hukum Unisri Dr Lusia Indrastuti mendampingi sebagai pembicara kedua pada kuliah umum yang digelar di ruang sidang lama lantai tiga, kampus setempat.
Sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum dan para dosen hadir dalam kuliah umum (guest lecture) yang dibuka Rektor Unisri Prof Dr Sutardi itu.
Artikel Terkait
Perluas Jejaring Internasional, FT UNS Gandeng Tongmyong University Korea
Saldi Isra: Mahasiswa Hukum Tak Banyak Membaca Putusan Peradilan
FISIP Fakultas Paling Inklusif di UNS. Juara 1 Lomba Kampus Inklusi
Atasi Learning Loss selama Sekolah Daring, Begini Cara SD Muhammadiyah 1 Surakarta