SOLO, suaramerdeka-solo.com - Ruang kelas 1 SD Negeri Sriwedari 197 Solo, terlihat sedikit berbeda dibanding kelas pada umumnya.
Di dalam ruang itu terlihat hanya ada tiga buah meja dan empat kursi siswa.
Tak banyak bangku untuk siswa di kelas tersebut.
Pasalnya, sekolah itu hanya terdapat seorang siswa baru.
Baca Juga: Siswa di Solo Susah Dapat Sekolah Sesuai Zonasi, Gibran Minta Ganjar Tambah SMA/SMK Negeri
Azzam Maruf Bi Qolbi (6) menjadi satu-satunya siswa baru di SD Negeri Sriwedari 197 pada tahun ajaran baru 2022/2023.
Kendati hanya memiliki seorang siswa baru, SD tersebut tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Kepala SDN Sriwedari 197 Bambang Suryo Riyadi menyebut sejumlah alasan, mengapa sekolah yang dipimpinnya hanya memperoleh seorang siswa baru.
Baca Juga: Siang Ini Pengumuman PPDB SMP, Sejumlah Sekolah Kekurangan Siswa
Bambang menuturkan, sejak diterapkannya sistem zonasi, jumlah peserta didik baru di SD N Sriwedari 197 terus mengalami penurunan.
Pada tahun 2021 lalu, tercatat hanya ada 5 peserta didik baru.
Sebanyak 4 siswa saat ini sudah naik ke kelas 2, sedangkan 1 siswa harus tinggal kelas. Jadi ada 2 siswa di kelas 1.
Baca Juga: Puluhan SD Negeri di Boyolali Kekurangan Siswa
Menurut Bambang, lingkungan sekitar SD Sriwedari yang kini beralih fungsi menjadi perhotelan, perkantoran dan lapangan menyebabkan SD tersebut tidak memiliki murid.
Persaingan dengan sekolah swasta, lanjut Bambang juga menjadi salah satu faktor penyebab sepinya peminat SDN Sriwedari.
Artikel Terkait
280 Siswa SMA/SMK di Klaten Disuntik Vaksin Booster
Keren, Mahasiswa UNS Ini Bantu Digitalisasi Pasar Rakyat Ber-SNI di Solo
Koridor Ngarsapura Solo Ditata, Night Market Dipindah ke Jalan Bhayangkara
Bakal Ditertibkan, Penghuni Lahan Bong Mojo Solo Segera Didata Ulang
UMUKA Mendukung Pengembangan Karanganyar sebagai Kota Generatif