Diplomasi Negara? Laboratorium HI Unisri Gelar Webinar Ambassador Talk 2022

- Senin, 25 Juli 2022 | 17:25 WIB
Webinar nasional Ambassador Talk 2022 bertajuk “Between Advocacy And Resilence : How To Champion Human Rights in ASEAN?” yang digelar Laboratorium HI Unisri.  (SMSolo/dok)
Webinar nasional Ambassador Talk 2022 bertajuk “Between Advocacy And Resilence : How To Champion Human Rights in ASEAN?” yang digelar Laboratorium HI Unisri. (SMSolo/dok)

 

SOLO, suaramerdeka-solo.com – Guna memahami kekuatan diplomasi negara, Laboratorium Hubungan Internasional Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menggelar webinar nasional Ambassador Talk 2022 bertajuk “Between Advocacy And Resilence : How To Champion Human Rights in ASEAN?”

Acara dimoderatori dosen Prodi Hubungan Internasional, Untari Narulita M, dengan pembicara Yuyun Wahyuningrum yang merupakan Representative of Indonesia to ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR).

Yuyun menjelaskan, AICHR adalah Komisi HAM antarpemerintah ASEAN. Organisasi itu didirikan pada 23 Oktober 2009.

Baca Juga: Upaya Tangani Stunting, Unisri Beri Pelatihan Budi Daya Lele dan Sayuran

Tujuannya untuk melengkapi mekanisme nasional dalam perlindungan HAM, sekaligus memajukan dan melindungi hak asasi manusia dan kebebasan dasar rakyat ASEAN.

Yuyun menambahkan, AICHR pada awalnya tidak memiliki mekanisme untuk menerima complain terkait pelanggaran HAM dan pengawasan HAM di kawasan Asia Tenggara.

Namun pada 2019, AICHR mencapai konsensus untuk memiliki mekanisme dalam menerima pengaduan terkait isu HAM.

Baca Juga: Tim PKM Sekolah Vokasi UNS Beri Pelatihan Pembuatan Permen Jahe di Tawangsari

Akhir-akhir ini, lanjut Yuyun, kawasan ASEAN memiliki isu HAM yang menuai sorotan berbagai negara, yaitu masalah etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar, yang dinilai sarat akan pelanggaran HAM.

Dalam hal ini, ASEAN berperan memberi bantuan kemanusiaan, memfasilitasi proses pemulangan dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan di Rakhine State, Myanmar.

Negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand, merespons dan menerima pengungsi Rohingya, tapi dengan layanan terbatas.

Baca Juga: Siapkan Beasiswa, UMUKA Beri Kemudahan dan Kemurahan Masyarakat untuk Menempuh Pendidikan Tinggi

"AICHR terus berkomitmen untuk memfasilitasi isu-isu HAM yang ada di ASEAN," kata Yuyun.

Sementara Filipina mengumumkan bahwa pengungsi Rohingya bisa segera masuk ke Filipina per tanggal 24 Juni 2022.**

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KAI Gandeng UNSA, Bantu Masyarakat yang Terjerat Hukum

Senin, 27 Februari 2023 | 10:38 WIB

Selamat, UNS Solo Naik Satu Peringkat di Webometrics

Senin, 6 Februari 2023 | 19:55 WIB

Pengurus OSIS SMA 1 Manyaran Wonogiri Dilatih TNI

Senin, 30 Januari 2023 | 09:34 WIB
X