Kaji Isu-isu Sosial Terkini, FKI UMS Dirikan PS Infosos FKI

SUKOHARJO, suaramerdeka-solo.com - Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mendirikan Pusat Studi Informatika Sosial (PS Infosos FKI).

Pusat studi tersebut beranggotakan para dosen dari program studi Komunikasi, Informatika dan Magister Informatika yang ada di FKI UMS.

Begitu terbentuk, PSinfososFKI melaksanakan sarasehan yang dilaksanaakan di Dapur Solo, Jumat (6/1).

Baca Juga: Guru Besar UMS, Aidul Fitri: Perpu Ciptaker Kebijakan Otoriter!

Wakil Dekan I FKI UMS, Dr Endah Sudarmilah yang mengisi acara mengemukakan, perkembangan dan perubahan teknologi yang sangat dinamis dan berdampak pada kehidupan masyarakat, membuat kehadiran kajian informatika sosial sangat dibutuhkan.

Selain memberikan insight terhadap aspek sosial dari komputerisasi, kajian itu juga menganalisis peran dari teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sosial dan organisasi.

Melihat hal tersebut, lanjut dia, FKI UMS mendorong pendirian Pusat Studi Informatika Sosial yang mampu menjawab kebutuhan tersebut.

Baca Juga: Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMS Raih Juara 1 Lomba Tiktok dan PR Tingkat Nasional

“Kehadiran pusat studi ini, harapkan tidak hanya untuk mengintegrasikan mata kuliah pada program studi yang ada di FKI, namun juga mampu meningkatkan publikasi dosen-dosen di jurnal bereputasi," ungkap Endah.

Kaprodi Informatika, Dedi Gunawan PhD menjelaskan perlunya koordinasi road map pusat studi dan program studi agar mampu menjadi wadah untuk penelitian dosen.

Menurutnya, pusat studi perlu produktif berkarya agar bisa menjadi rujukan-rujukan penting sesuai tujuannya.

Baca Juga: UMS Raih 2 Penghargaan Anugerah Diktiristek 2022

"Kehadiran pusat studi ini diharapkan berkontribusi dalam memberi berbagai alternatif solusi dari berbagai masalah yang muncul dari implementasi TIK," terangnya.

Sarasehan dipimpin Ketua Pusat Studi Infosos FKI, Endang Wahyu Pamungkas PhD yang memaparkan potensi penelitian dengan kajian informatika sosial, selanjutnya memimpin diskusi mengenai program kerja.**