Sukoharjo, suaramerdeka-solo.com - Institut Teknologi Bisnis (ITB) AAS dalam usianya ke-38, terus mengembangkan pendidikan berbasis teknologi dan modernisasi.
Perguruan tinggi yang kapus kedunya berada di tengah Kampung Gumpang, Kartasura, Sukoharjo bernaung di bawah Yayasan Amaliyah Ilmi Surakarta.
Pembina Yayasan Dr Budiyono mengemukakan, Milad ke-38 itu mengundang stakeholder terkiat dan Forkopimda Sukoharjo.
Baca Juga: Kaji Isu-isu Sosial Terkini, FKI UMS Dirikan PS Infosos FKI
"Milad ini bertujuan membuat sinergitas antara mahasiswa, dosen, tendik, alumni, stakeholder dan elemen-elemen terkait. Kami minta support para alumni untuk ikut membantu dalam penerimaan mahasiswa baru (PMB)," paparnya.
ITB AAS menonjolkan sebagai kampus yang berkualitas unggul dengan biaya sangat terjangkau.
"Biaya kuliah D3 hanya Rp 300 ribu (per semester), S1 hanya Rp 400 ribu, tanpa biaya apapun (termasuk ITS dan UAS). Akreditasinya, 4 program studi (prodi) sudah terakreditasi B, kemudian satu prodi terakreditasi Baik," paparnya.
Diungkapkan, saat ini jumlah mahasiswa ITB AAS sekitar 1.500, dengan tiap satu angkatan sebanyak 400-500 mahasiswa. Jumlah itu menurut Budiyono sudah sangat baik jika dibandingkan kampus-kampus lain yang mempunyai prodi sama.
Baca Juga: Ini dia Mahasiswa UNS Founder Datadvice, Layanan Konsultasi dan Analisis Data
"Perjalanan panjang telah dilalui kampus ini, dari sebelum kami kelola bisa dikatakan mati suri dengan hanya memiliki 5 mahasiswa dan 12 dosen. Sekarang alumninya sudah banyak, sekira 28 ribu terhitung sejak 1984," terang Budiyono.
Adapun dalam memperingati Milad ke-38 yang berlangsung di Kampus 2 ITB AAS di Gumpang, Kartasura pada Sabtu (7/1) menghadirkan sejumlah musisi.
Di antara musisi yang mengisi acara yakni Sandy Ria Ervinna. Sandy merupakan pemain biola yang sering mendampingi Didi Kempot dalam setiap konser sebelum meninggal dunia.
Baca Juga: Guru Besar UMS, Aidul Fitri: Perpu Ciptaker Kebijakan Otoriter!
Adapun ITB AAS memiliki sejarah panjang. Awal mula ITB AAS berasal dari Akademi Akuntansi dan Perpajakan Bentara Indonesia yang didirikan oleh Yayasan Bentara Indonesia dengan izin operasional Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah VI Jawa Tengah.
Lambat laun, akademi tersebut terus mengalami perubahan nama hingga menjadi STIE AAS.
Artikel Terkait
Proliga 2023: BIN Berpeluang Kudeta LavAni, Setelah Melumat BNI
Proliga 2023: Tanpa Hasil di Laga Pertama, Jakarta Elektrik PLN Yakin Menangi Duel Berikutnya
Telah Ditonton 659.017 Orang, Aliando dan Natasha Wilona Adu Akting dalam 'Argantara'
Menikmati Menu Ayam di Kandang Ingkung Karanganyar
Infrastruktur Dominasi Aspirasi Masyarakat Sragen Atas Fasilitas Umum