KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Sebanyak 77 guru dari 20 sekolah penggerak mengikuti in house training ‘'Review dan Up Grading Program Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 1 Kabupaten Klaten’’.
Kegiatan itu digelar Komunitas Belajar Kepala Sekolah Penggerak yang tergabung dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah Penggerak (KKSP) Tingkat SD Angkatan 1 Kabupaten Klaten di SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas, Klaten, Rabu (10/1/2023).
Kegiatan dibuka Ketua Komunitas KS Penggerak yang juga Kepala SD Salsabila Baiturrahman Prambanan, Muksin. Acara diisi materi dengan mendatangkan narasumber Wulan Fajarini, fasilitator sekolah penggerak dari Yogyakarta.
Baca Juga: Sekolah Penggerak di Sragen Mulai Siapkan Hybrid Learning
‘’Sekolah-sekolah penggerak angkatan 1 harus tetap terdepan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Diperlukan upgrading untuk terus meningkatkan kompetensi, karena Kurikulum Merdeka adalah kurikulum tumbuh,’’ ujar Muksin.
Sementara itu, Wulan Fajarini mengawali paparannya dengan “Jendela Johari “,seorang guru akan makin dahsyat mengembangkan kemampuan siswanya jika dia mengenali kedahsyatan diri sendiri dulu.
‘’Untuk membawa peserta didik menjadi versi terbaik dirinya, maka guru harus juga menjadi versi terbaik dirinya,’’ tegas Wulan Fajarini.
Baca Juga: Siswa Kelas XI Sekolah Penggerak Dibebaskan Pilih Mapel Pilihan
Dia menarik benang merah pengembangan Kurikulum Merdeka, assessment dan P5 pada Kurikulum Merdeka. Komunikasi efektif dan kolaborasi merupakan inti dan penggerak pelaksana kurikulum, untuk mengembangkannya sesuai kekhasan sekolah masing-masing.
Sekretaris Komunitas Kepala Sekolah Penggerak yang juga Kepala SDIT Al Furqon, Agung Widodo mengatakan, kegiatan itu diikuti 77 guru dari 20 Sekolah Penggerak Tingkat SD Angkatan 1 yakni SDI Al Uswah, SD Muhammadiyah PK Rabbani, SD Muhammadiyah PK Klaten Utara, dan SDIT Al Hidayah Ngawen.
Baca Juga: Terdekat 20 KM, Karangtengah Wonogiri Belum Punya SMA/SMK
Selain itu, ada SDIT An Najah, SDIT Persada Bayat, SDIT Muh Sifa, SDIT Salsabila Baiturrahman Prambanan, SDN Bentangan, SDN Pogung, SDN 2 Gombang, SDIT Al Furqon, SDIT Ibnu Sina, SDN Jombor, SD Putra Bangsa, SD Lazuardi, SDN 1 Jarum, SDN 1 Bareng Lor 5, SDN 3 Nanggulan, dan SD Muh Gantiwarno.
‘’Kepala Sekolah penggerak senantiasa siap bergerak dan menggerakkan guru-guru dan sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Sekolah Penggerak. Ke-20 KSP kompak bersinergi menjadi pelopor perubahan,’’ ujar Agung Widodo.**
Artikel Terkait
Proliga 2023: Pertamina Fastron Tantang Juara Bertahan Bank bjb Tandamata di Purwokerto
Meski Ibunya sudah Meninggal, Sang Anak Tetap Lanjutkan Gugatan Soal Warisan Tanah di Guwokajen, Boyolali
Sebuah Prasasti Ditemukan di Situs Candi Watugenuk Boyolali. Apa Isinya?
Latto-latto yang Viral di Indonesia Ternyata Dibanned di Amerika! Ini Sejarah Permainan Latto-latto
Gegara Terdakwa Putri Candrawathi, Pembacaan Tuntutan Richard Eliezer Ditunda
Seri Kedua Proliga 2023 di Purwokerto: Kian Seru, Finalis Putra Musim Lalu Bakal Beradu