Guru SD Muhammadiyah 1 Solo Terima Syahadah Standardisasi Dai

- Kamis, 26 Januari 2023 | 19:47 WIB
Wakil Kepala Sekolah Penggerak Berkemajuan bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Solo, Jatmiko. (SMSolo/dok)
Wakil Kepala Sekolah Penggerak Berkemajuan bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Solo, Jatmiko. (SMSolo/dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.comWakil Kepala Sekolah Penggerak Berkemajuan bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Solo, Jatmiko menerima syahadah standardisasi dai (SSD) dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dokumen itu diteken Ketua MUI KH M Cholil Nafis LC PhD dan Ketua Komisi Dakwah KH Ahmad Zubaidi MA.

''Alhamdulillah, atas dukungan Kepala Sekolah Sri Sayekti, 4 Wakil Kepala Sekolah dan warga sekolah telah menerima syahadah standardisasi dai dari MUI yang digelar di Jakarta pada 2022,” terang Jatmiko.

Baca Juga: UMS Gelar Pelatihan Siadikdasmen Sekolah Muhammadiyah Se-Sukoharjo

Dia mengemukakan, program standardisasi dai itu merupakan respons positif terhadap sejumlah fakta yang memprihatinkan. Sekedar contoh, bacaan ayat dan hadistnya bermasalah, kontennya tidak sesuai ajaran Islam, aktivitas dakwahnya menyesatkan dan lainnya.

“Aktivitas dakwah via media massa dan media sosial, seperti Facebook, Whatsapp, Instagram dan Twitter, ditengarai kurang bernilai edukasi,” ujar guru PAI tersebeut.

Menurutnya, etika dakwah, termasuk dengan sarana digital, sering diabaikan. Komunikasi persuasif, santun dan edukatif, kurang diindahkan. Tak hanya itu, layanan dakwah diberikan berdasarkan tarif tertentu.

Baca Juga: Radja Tengkleng's Sragen Raih Penghargaan Menu Favorit Peserta Muktamar Ke-48 Muhammadiyah

Bahkan, dakwah dipolitisasi untuk mendukung atau menjatuhkan calon tertentu yang berkontestasi dalam Pilpres dan Pilkada.

“Maka standardisasi dai sangat penting. Tujuannya, menyamakan persepsi dan pemikiran di kalangan dai tentang substansi dan aksi dakwah yang menyejukkan, mendamaikan, mencerdaskan dan mencerahkan,” ucapnya.

Koordinasi dan kolaborasi gerakan dakwah antara dai umat Islam dan Pemerintah di era industry 4.0 menuju masyarakat society 5.0, bermuara pada simbiosis mutualisme dalam mengembangkan wawasan kebangsaan sekaligus merupakan moderasi dalam beragama.

Baca Juga: Diguyur Hujan Sejak Siang, Talut Rumah Suparman di Jatipuro Ambrol

“Dakwah itu menebar rahmat, bukan mengumbar kebencian. Mari tergerak, bergerak dan menggerakkan. Cemerlangkan sejuta umat, cerdaskan bangsa menjadi yang terbaik dalam prestasi dunia akhirat,” pungkasnya.**

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KAI Gandeng UNSA, Bantu Masyarakat yang Terjerat Hukum

Senin, 27 Februari 2023 | 10:38 WIB

Selamat, UNS Solo Naik Satu Peringkat di Webometrics

Senin, 6 Februari 2023 | 19:55 WIB

Pengurus OSIS SMA 1 Manyaran Wonogiri Dilatih TNI

Senin, 30 Januari 2023 | 09:34 WIB
X