SOLO, suaramerdeka-solo.com - Kapitalisasi semakin menguat dalam strategi pengelolaan potensi daerah. Banyak pemerintah kabupaten/kota yang dalam pengembangan potensinya hanya diperuntukkan meningkatkan potensinya hanya semata meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD.
Banyak daerah dalam mengembangkan potensi alamnya diserahkan pada investor (pemilik modal). Alasannya pun klasik seperti halnya daerah tidak punya modal yang cukup, tidak ada SDM yang berkompeten atau agar pertumbuhan ekonomi bisa cepat.
Hal itu dikemukakan Guru Besar bidang Kebijakan Publik asal Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta Prof Dr Winarti MSi.
Baca Juga: Sampah Menumpuk di Pintu Air dan Akibatkan Banjir, Bendung Siluwur Akan Didesain Ulang
Prof Winarti yang pada Senin (30/1) dikukuhkan sebagai Guru Besar keempat di Unisri akan membawakan orasi ilmiah berjudul "Kebijakan Pengembangan Potensi Daerah dalam Mewujudkan Masyarakat Sejahtera."
Prof Winarti melihat jika selama ini kepala daerah berlomba lomba mengundang investor ke wilayahnya. Menurutnya hal itu karena kepala daerah ingin pertumbuhan ekonomi berjalan cepat dengan melibatkan investor.
Baca Juga: Tragis. Pasutri Lansia asal Jaten, Karanganyar Ditemukan Tewas Mengapung di Aliran Bengawan Solo
Padahal di sisi lain ada aspek yang acap dilupakan yakni investor kebanyakan berorientasi pada keuntungan dan melupakan aspek lainnya salah satunya keselamatan lingkungan.
"Harus diingat bahwa yang berinvestasi ini beruaya untuk mendapat hasil sebanyak mungkin dan bisa jadi melupakan aspek lain seperti halnya ekspoitasi lingkungan, tenaga kerja dan lainnya," papar profesor yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unisri ini.
Lebih lanjut Prof Winarti mengemukakan jika potensi daerah seharusnya dapat dikembangkan sebagai motor penggerak pembangunan (engine of growth).
Baca Juga: Jengkel Jalan Hancur, Jalur Pundungrejo - Sanggang Ditanami Pohon Pisang
Dengan begitu daerah mampu menentukan dan menetapkan skala prioritas yang tepat dan sesuai kemampuan.
Potensi yang dimiliki tetap bisa dikembangkan dengan tetap memperhatikan kelestarian alam dan sumber daya hidup. Hal itu akan membawa pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Baca Juga: Gibran Sebut Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo Sudah Dikaji. Digarap Mulai 2025
Selain itu daerah juga dituntut untuk mampu menggali PAD nya masing masing sehingga dapat menghasilkan penerimaan yang lebih besar, perubahan budaya organisasi dari mindset ketergantungan pada pemerintah pusat mnjadi daerah yang mandiri,kreatif dan inovatif.
Artikel Terkait
Diskusi Budaya, Wawali Kota Solo: Usut Tuntas Perusakan Benda Cagar Budaya
Buntut Insiden Pelemparan Bus di Sleman, Arema FC Tepis Melapor ke PT LIB
Lolos dari Pembunuhan Berantai, Bocah Lima Tahun dalam Perlindungan Polisi. Tak Tahu Ibunya Telah Tewas
Bus Persis Solo Dilempari Hingga Kaca Pecah, Gibran Sentil Kapolri Soal Tragedi Kanjuruhan
Hujan Deras dan Angin Kencang, Mahkota Kubah Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patah