SOLO, suaramerdeka-solo.com - Phlebotomy atau flebotomi menjadi kompetensi wajib bagi tenaga analis kesehatan. Phlebotomy adalah istilah medis untuk pengambilan darah dari pembuluh darah vena.
Tenaga kesehatan yang terlatih serta tersertifikasi untuk melakukan pengambilan darah menjadi orang yang sangat penting karena menempati posisi awal dalam rangkaian proses pemeriksaaan tes laboratorium.
Berkait itu, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Setia Budi (USB) Solo mengadakan workshop dengan tema “Be the professional phlebotomist”.
Baca Juga: Dies Natalis USB Solo, ‘Berkarya Untuk USB Unggul’
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Riyadi Palace Surakarta, diikuti oleh 100-an peserta yang terdiri dari mahasiswa D3 dan D4 analis kesehatan FIK USB.
Ketua penyelenggara, Rumeyda Chitra Puspita menjelaskan bahwa Phlebotomy sendiri merupakan kegiatan pengumpulan sampel darah untuk diperiksa secara laboratorium.
Keahlian flebotomi dinilai sangat penting bagi tenaga kesehatan, khususnya tenaga analis kesehatan/ahli teknologi laboratorium medik (ATLM).
Phlebotomy merupakan metode pengambilan sampel darah dengan cara melubangi darah vena subcutis.
Baca Juga: Selamat, UNS Solo Naik Satu Peringkat di Webometrics
Tujuan dari Phlebotomy adalah memperoleh sampel darah dalam volume yang cukup untuk pemeriksaan yang dibutuhkan dengan memperhatikan pencegahan intervensi pre-analisis, memasukkannya ke dalam tabung yang benar, memperhatikan keselamatan, dan dengan sedikit mungkin menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien.
Seorang phlebotomis atau tenaga kesehatan yang terlatih serta tersertifikasi untuk melakukan pengambilan darah menjadi orang yang sangat penting karena menempati posisi awal dalam rangkaian proses pemeriksaaan tes laboratorium.
Posisi awal ini berada di dalam pengawasan program pemantapan mutu hasil laboratorium sehingga tugas yang dilaksanakan seorang phlebotomis akan mempengaruhi mutu hasil tes.
Baca Juga: Akselerasi Menuju World Class University, Mahasiswa UMS Ikuti Program IISMA
Mengingat pentingnya keberhasilan preanalitik dalam pemeriksaan laboratorium, maka melalui workshop itu mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan kompetensinya, sehingga dapat meningkatkan soft skill dalam melakukan Phlebotomy.
Kegiatan itu diharapkan juga dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan peserta workshop yang terdiri dari tenaga kesehatan dan mahasiswa agar menjadi lulusan yang berdaya saing dan kompeten.**
Artikel Terkait
Siapa Saja Pesilat yang Masuk Tim Pra PON Jateng? Tunggu Keputusan Pengprov IPSI
Kenaikan PBB Ditolak Warga Solo, Gibran: Kami Tidak Saklek, Kemungkinan Revisi Pasti Ada
Makan Siang Bareng Gibran di Loji Gandrung Solo, Airlangga Hartarto: Kita Bicara Politik
ASN Karanganyar Tanda Tangani Pakta Integritas Netral dalam Pemilu dan Pilkada
PT KAI Lagi Baik Hati di Wonogiri. Uang Sewa Tanah Sebelum 2022 Digratiskan!
Kabar Kecelakaan Disertai Penganiayaan Hingga Korban Tewas Resahkan Warga, Ini Sikap Forkopimda Sragen
Peluncuran Puisi Sri Busono-Amir Machmud ''Kata, Tak Pernah Senja'' Bertabur Politisi dan Seniman