90 Persen Ketua RT Lebih Memilih BKK untuk Jalan dan Jembatan

- Kamis, 16 Maret 2023 | 06:35 WIB
Bupati Yuni didampingi anggota Komisi D DPRD Jateng Untung Wibowo Sukowati memberi kuis berhadiah bagi para Ketua RT, saat syukuran perolehan Adipura di Gedung Kartini, Rabu (15/3).  (SMSolo/Anindito AN)
Bupati Yuni didampingi anggota Komisi D DPRD Jateng Untung Wibowo Sukowati memberi kuis berhadiah bagi para Ketua RT, saat syukuran perolehan Adipura di Gedung Kartini, Rabu (15/3). (SMSolo/Anindito AN)

SRAGEN, suaramerdeka-solo.com - Para ketua rukun tetangga (RT) di Sragen pada umumnya tidak meminta Bantuan Keuangan khusus (BKK) DPRD untuk keperluan perbaikan lingkungan Hidup.

Ketua RT lebih suka, BKK dialokasikan untuk membangun infrastruktur jalan dan jembatan. Padahal bantuan proyek untuk perbaikan sanitasi lingkungan hidup, seperti selokan dan saluran air, tak kalah pentingnya.

''Ada 90 persen lebih ketua RT lebih memilih bantuan untuk proyek infrastruktur jalan dan jembatan,'' terang Untung Wibowo Sukowati, anggota Komisi D (Bidang Pembangunan dan Pengeloaan Lingkungan Hidup) DPRD Jateng saat menghadiri syukuran perolehan Piala Adipura Sragen di Gedung Kartini, Rabu (15/3).

Baca Juga: Hari Jadi Sragen Akan Dimeriahkan Denny Caknan dan Ndarboy Genk

Untung Wibowo Sukowati yang akrab disapa Bowo mengungkapkan, ruas Jalan Lingkar Utara Sragen (JLUS) mengalami perbaikan total penataan lingkungan, karena tidak adanya saluran air di sisinya.

Akibatnya saat proyek JLUS diperbaiki dengan dana APBN, juga disertakan membangun saluran untuk penataan lingkungan.

Syukuran Adipura dihadiri semua ketua RT, beserta lurah dan kepala desa se-Kecamatan Sragen Kota. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berharap, masyarakat bisa mengurangi sampah mulai dari lingkugan keluarga dan RT.

Baca Juga: Warga Sragen Ternyata Suka Menabung Emas

Pengurangan sampah di tingkat RT bisa dilakukan jika strategi manajemen dilakukan dengan memperhatikan tiga R, yakni Reduce, Reuse dan Recycle. Dilakukan pengurangan sampah, dan penggunaan kembali, serta daur ulang sampah.

''Itu cara terbaik dalam pengelolaan sampah,'' tutur Yuni.

Dalam kesempatan itu para Ketua RT dan Kades serta Lurah di wilayah Kecamatan Sragen Kota disuguhi tontonan video Kampung Panglipuran di Bali sebagai Kampung terbersih se-Indonesia.

Baca Juga: Syukuran Sragen Raih Adipura, Tiga Pegawai DLHK Sragen Rela Cukur Gundul

Yuni berharap semua RT, kades dan lurah jika menyelenggarakan pertemuan di suatu tempat, maka tempatnya harus kembali bersih.

''Menjaga lingkungan bersih itu harus sudah mulai dibiasakan,'' tuturnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup & Kehutanan (DLHK) Sragen Rina Wijaya mengungkapkan, sejak 2017 Sragen tidak mendapat Adipura.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X