BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Mantan Bupati Boyolali, Seno Samodro menyambut positif kehadiran Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan EFEO di Boyolali.
EFEO sebuah lembaga penelitian asal Perancis untuk kawasan timur jauh yang konsen terhadap peninggalan arkeologi.
“Sudah tentu kami menyambut positif kehadiran BRIN dan EFEO. Apalagi mereka ini rela blusukan untuk mengecek dan melihat keberadaan sejumlah peninggalan arkeologi di Boyolali ini,” ujar Seno Samodro, Kamis (16/3).
Baca Juga: Ekskavasi Situs Sarungga di Lereng Merapi, Rampung. Ini Hasilnya
Kehadiran peneliti EFEO juga membangkitkan kenangan tersendiri bagi Seno Samodro. Mengingat, sesepuh budayawan dan pemerhati kebudayaan Boyolali itu, cukup lama tinggal dan bekerja di Perancis.
“Kehadiran teman- teman peneliti baik dari BRIN dan EFEO menggugah emosi saya untuk ikut andil dalam upaya pemeliharaan temuan-temuan arkeologi yang belum tersentuh.
Semua ini diharapkan bisa menyingkap kembali sejarah peradaban kawasan lereng Merapi Merbabu, pada abad-abad yang lalu,” tutur Seno.
Baca Juga: Pemkab Boyolali Lakukan Konservasi Situs Batu Tulis Sarungga di Lereng Merapi
Dia mengungkapkan, saat pertemuan silaturahmi peneliti BRIN dan EFEO di rumahnya beberapa waktu lalu, muncul ide untuk kerja sama lebih lanjut.
Apalagi, dirinya juga memiliki visi sama dengan peneliti BRIN dan EFEO terkait pelestarian dan pelestarian peninggalan budaya.
“Kami juga menyambut baik hubungan yang dilakukan Boyolali Heritage Society (BHS) dengan lembaga kajian seperti BRIN dan EFEO,” tuturnya.
Baca Juga: BRIN dan EFEO Diajak Blusukan, Cek Kondisi Candi di Lereng Merapi Boyolali
Menurut Seno Samodro, kawasan lereng Merapi-Merbabu sangat kaya dengan jejak peninggalan arkeologi dan sekaligus jejak kebudayaan masa lampau. Maka ada beberapa upaya pelestarian, termasuk Batu Prasasti Wonosegoro di Kecamatan Cepogo.
“Prasasti ini menjadi bukti bahwa masyarakat lereng timur Merapi Merbabu Boyolali ini sudah memiliki budaya baca tulis yang sangat maju sejak tahun 901 Masehi,” ungkapnya.**
Artikel Terkait
Terpapar Abu Erupsi, Puluhan Hektare Tanaman Kol dan Brokoli di Lereng Merapi Dipastikan Gagal Panen
Ternak-ternak di Lereng Merapi Terancam Kelaparan, TNI-Polri Cari Rumput
Problem Pakan Ternak di Lereng Merapi, Pemkab Boyolali Kirim Bantuan di Wilayah Terdampak Hujan Abu
Jangan Beri Ternak Pakan yang Terpapar Abu Merapi! Ini Dampaknya
Trauma Healing Warga Lereng Merapi Usai Erupsi, Ini yang Dilakukan Polres Boyolali
Bertemu Kapolda Jateng, Warga Curhat Dampak Abu Merapi
Lagi, Warga Lereng Merapi Digelontor Bantuan Pakan Ternak dan Air Bersih