WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Satu orang petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Wonogiri meninggal dunia selama masa pencocokan dan penelitian (Coklit) calon pemilih.
Selain itu, satu orang petugas Pantarlih mengalami kecelakaan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonogiri Toto Sihsetyo Adi mengatakan, petugas Pantarlih yang meninggal dunia itu dari Kecamatan Jatipurno.
Adapun petugas Pantarlih yang mengalami kecelakaan berasal dari Kecamatan Nguntoronadi.
Baca Juga: Bertemu Kapolda Jateng, Warga Curhat Dampak Abu Merapi
"Satu orang meninggal dunia karena sakit saat masa coklit. Belum tahu sakitnya apa, masih menunggu informasi. Masa coklit telah berlangsung sejak 12 Februari dan selesai tanggal 14 Maret lalu," katanya, Kamis (16/3).
Adapun seorang Pantarlih yang mengalami kecelakaan lalu lintas sempat dirujuk ke rumah sakit Astrini Wonogiri. Dia mengalami patah tulang rusuk dan telah menjalani operasi.
Baca Juga: Viral! Usai Kritik Ridwan Kamil, Guru SMK Dipecat
Pihaknya telah melaporkan dua kejadian itu ke KPU Provinsi Jateng. Mengenai ada atau tidaknya penghargaan bagi keduanya, Toto masih menunggu kepastian dari KPU pusat. "Kami menunggu dari pusat," ujarnya.
Sementara itu, jumlah Pantarlih di Kabupaten Wonogiri mencapai 3.910 orang. Mereka mendata 858.219 orang calon pemilih di kabupaten tersebut.
Baca Juga: Nani Wijaya Meninggal Dunia, Ini Deretan Film yang Pernah Dia Bintangi. Salah Satunya Bajaj Bajuri
Adapun data yang diperoleh nantinya akan dibahas dalam rapat pleno di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan KPU Kabupaten Wonogiri. "Plenonya mulai 30 Maret," imbuhnya.**
Artikel Terkait
Coklit di Karanganyar Dimulai, Petugas Pantarlih Akan Datang Door to Door
KPU Sukoharjo Terjunkan 2.533 Petugas Pantarlih untuk Coklit Data Pemilih. Gunakan Sistem E Coklit
4.197 Pantarlih Diterjunkan Lakukan Coklit di Klaten
Cegah Pelanggaran Pemilu 2024, Bawaslu Solo Dorong Pantarlih Datangi Setiap Rumah Warga