Gagal Panen Akibat Hujan Abu Merapi, Harga Bunga Kol Meroket

boyolali, suaramerdeka-solo.com - Gagal Panen sayur akibat Hujan Abu Merapi langsung berdampak terhadap harga jualnya.

Utamanya, bunga kol, harganya kini meroket dari Rp 8 ribu/kg menjadi Rp 12 ribu/kg.

“Harganya naik karena banyak yang Gagal Panen akibat Hujan Abu Merapi,” ujar Herman, salah satu petani asal Dukuh Ngadirojo, Desa Stabelan, Kecamatan Selo, Jumat (17/3).

Baca Juga: Gas Air Mata Tertiup Angin, Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bebas, Netizen: Alasannya Bikin Ketawa

Dia terlihat sibuk mencuci bunga kol di depan rumahnya. bunga kol tersebut adalah sisa panen yang bisa diselamatkan.

Tak heran, bunga kol tersebut masih diselimuti abu vulkanik. Untuk itu, bunga kol harus dicuci bersih sebelum dijual.

Baca Juga: Kapan 1 Ramadhan Tahun 1444 Hijriah? Ini Jadwal Sidang Isbat Kemenag

bunga kol yang sudah dicuci bersih lantas ditiriskan diatas anyaman bambu atau widik. Hanya saja, kondisi bunga kol tersebut tak sesegar biasanya.

Ya, abu vulkanik membuat warna bunga kol menguning. Jika terus dibiarkan, maka bunga kol menjadi busuk di ladang.

Baca Juga: Bertemu Kapolda Jateng, Warga Curhat Dampak Abu Merapi

Herman mengaku, hanya 30-an persen tanaman bunga kolnya yang bisa selamat. Sisanya, membusuk dan tidak bisa dijual.

“Kenaikan harga terjadi sejak seminggu yang lalu. Ya harga naik karena stok gak ada. Banyak yang Gagal Panen.”

Pada panen kali ini, dia hanya bisa menyelamatkan kurang dari dua kuintal. Lantaran lainnya membusuk dan tidak bisa dijual. Padahal saat normal, dia bisa mendapatkan sedikitnya lima kuintal bunga kol.

Baca Juga: Sebut Jennie BLACKPINK 'Malas' AKun Instagram Boy William Lenyap!

“Ya tetap bersyukur masih ada yang selamat dan bisa jadi modal tanam. bunga kol ini nanti dijual ke daerah Muntilan, Magelang.”