Jelang Ramadan 1444 H, Kirab 21 Mata Air Awali Tradisi Padusan OMAC Klaten

- Selasa, 21 Maret 2023 | 19:26 WIB
Bupati Sri Mulyani menyebar udik-udik pada tradisi padusan menjelang Ramadan di Objek Mata Air Cokro (OMAC), Selasa (21/3/2023) (dok)
Bupati Sri Mulyani menyebar udik-udik pada tradisi padusan menjelang Ramadan di Objek Mata Air Cokro (OMAC), Selasa (21/3/2023) (dok)

KLATEN, suaramerdeka-solo.com - Menyambut bulan suci Ramadan 1444 H atau bulan puasa, Pemkab Klaten menggelar kirab kendi dari 21 mata air menuju Objek Mata Air Cokro (OMAC), Selasa (21/3/2023).

Air diambil dari 21 mata air, yakni Pluneng, Umbul Brintik, Brondong, Geneng, Pengilon, Susuhan, Gedaren, Jolotundo, Nilo, Pelem, Kapilaler, Ponggok, Cokro, Sigedang, Lumban Tirto, Besuki, Manten, Sinongko, Sri Sidomulyo, Gotan dan Geneng Kalikotes.

Kirab dimulai dari pintu masuk OMAC menuju tempat penyatuan air dalam Gentong Nyai Tampung yang berada di area OMAC.

Baca Juga: Ritual Siraman Tandai Tradisi Padusan Jelang Ramadhan di Boyolali

Barisan diawali dengan Roro Ngangsu diperankan 21 siswa SMKN 3 Klaten yang membawa kendi dari 21 mata air. Kemudian ada rombongan Bupati Klaten Sri Mulyani bersama Forkopimda, Kepala OPD dan tim hadroh.

Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan tradisi padusan biasanya dilakukan satu hari sebelum puasa, tetapi tahun 2023 ini dimajukan, karena pada Rabu (22/3/2023) bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

“Alhamdulillah setelah dua tahun ditiadakan, tradisi padusan bisa dilaksanakan lagi. Antusias warga sangat bagus. Kreasinya dari Disbudporapar sangat menarik sehingga acara terlihat sangat luar biasa di OMAC,” ujar Bupati Sri Mulyani.

Baca Juga: Tradisi Padusan Jelang Ramadan, Begini Sejarahnya

Dia mengucapkan selamat ibadah puasa kepada masyarakat Klaten yang akan dimulai 23 Maret 2023. Sri Mulyani juga mengumumkan, OMAC akan direvitalisasi dengan dana Rp 5,8 miliar. Selama revitalisasi OMAC akan ditutup.

Selanjutnya, Bupati membuka acara bertajuk Reresik Rogo Hanggayuh Resiking Jiwo dengan memukul bedug At-Taqwa didampingi Forkopimda Klaten.

Puncak acara ditandai siraman oleh Bupati Klaten dan Forkopimda kepada Mbak dan Mas Klaten menggunakan air dari 21 mata air, dilanjutkan penyebaran apem dan udik-udik kepada pengunjung OMAC.

Baca Juga: Kucuran Dana Rp 6 M dari Kemenparekraf, OMAC Klaten Segera Dirombak

Kepala Disbudporapar Sri Nugroho menegaskan, padusan digelar agar seluruh umat Islam di Klaten dapat melaksanakan ibadah puasa dengan suci.

Acara itu juga merupakan bentuk renungan instropeksi diri, melestarikan budaya, serta meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor pariwisata.

Soal kirab kendi dari 21 sumber mata air yang ada di Klaten sebagai pengejawantahan bahwa Klaten dikenal dengan kota seribu umbul.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stunting di Klaten Urutan 11 Terendah di Jateng

Jumat, 26 Mei 2023 | 06:00 WIB

7 ASN di Klaten Nyalon Kades, Dapat Izin Bupati?

Selasa, 23 Mei 2023 | 12:09 WIB
X